BERITA BEKASI – Wakil Ketua Distrik LSM Gerakan Masyarakat Bawah Indonesia (GMBI), Kota Bekasi, Delvin Chaniago berharap Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mendalami keterlibatan Direktur lainya terkait penyalahgunaan keuangan perusahaan PT. Amarta Karya (AMKA) untuk kepentingan pribadi.
“KPK harus selidiki secara menyeluruh dan menelusuri semua aliran dana perusahaan, karena masih ada Direktur lain yang ikut terlibat menggerogoti dan menikmati keuangan AMKA,” ujar Delvin kepada Matafakta.com, Kamis (1/6/2023).
Pasalnya, kata Delvin, ada salah satu Direktur Operasional AMKA berinisial RR yang sering melakukan loby-loby main golf dengan biaya AMKA untuk kepentingan pribadi bukan perusahaan.
“Akhirnya, para subkontraktor jadi korban tidak ada yang dibayar pekerjaannya, karena keuangan AMKA habis untuk poya-poya para petinggi AMKA tanpa memikirkan nasib mereka,” tandas Delvin.
Sebelumnya, dua pimpinan manajemen perusahaan pelat merah Direktur Utama (Dirut) Catur Prabowo dan Direktur Keuangan PT. Amarta Karya, Trisna Sutisna diringkus Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).
BUMN tersebut bergerak di bidang konstruksi sipil yang awalnya adalah perusahaan konstruksi baja di Semarang, Jawa Tengah. Kedua orang tersebut melakukan proyek fiktif dan menggunakan uang hasil korupsinya untuk kepentingan pribadi.
Wakil Ketua KPK, Johanis Tanak menyebut korupsi yang dilakukan keduanya menyebabkan kerugian keuangan negara hingga Rp46 miliar. Saat ini Tim Penyidik masih terus melakukan penelusuran terkait aliran dananya.
“Saat ini Tim Penyidik KPK masih terus menelusuri adanya penerimaan uang maupun aliran sejumlah uang ke berbagai pihak terkait lainnya,” pungkas Johanis. (Indra)