BERITA BEKASI – Proyek Rekontruksi Ruas Jalan perbatasan Kalimalang – Karawang yang di gadang – gadang bakal dipergunakan untuk jalur arus mudik lebaran 1444 Hijriyah tahun 2023 sampai hari ini belum juga rampung.
Al-hasil, pekerjaan proyek dengan nilai kontrak Rp8 miliar lebih yang dikerjakan CV. Zimiko Utama (ZU) dengan waktu pelaksanaan selama 45 hari kalender tersebut, menyumbang kemacetan parah diperbatasan Kalimalang- Karawang.
“Kalau diperhatikan cara kerjanya ya ngak bakal keburu bang 45 hari kalender. Lagian pelaksananya SD kita sudah hapal, karena proyek sebelumnya juga bermasalah dipemeriksaan BPK Jabar,” kata sumber Matafakta.com, Kamis (20/4/2023).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Maka itu, sambung sumber, dirinya bingung kalau pelaksana proyek berinisial SD masih bisa mendapatkan proyek-proyek besar di Pemerintah, sehingga tidak heran kalau proyek-proyek tersebut selalu mengalami kendala atau tidak target sesuai kontrak yang disepakati.
“Aneh aja, pelaksana berinisial SD itu juga pernah menjadi pelaksana proyek tahun 2022 dalam kegiatan pembangunan drainase senilai Rp5 miliar diwilayah Tegal Gede Teleng yang jadi temuan BPK Jabar. Ya, tapi nyatanya masih lolos aja,” sindirnya.
Bayangkan, tambah sumber, kegiatan proyek Ruas Jalan perbatasan Kalimalang- Karawang selama 45 hari kalender tersebut mesti menyelesaikan proyek sepanjang 1,8 kilometer yang tidak mungkin bisa ditarget selama arus mudik lebaran Idul Fitri 1444 Hijriyah tahun 2023.
“Kalau proyeknya bermasalah pantas, karena yang dikasih pekerjaannya juga pelaksana pernah bermasalah. Bukannya hanya bermasalah, tapi potensi kerugian negara juga perlu kembali diawasi. Jangan-jangan lelangnya juga bermasalah buktiya bisa lolos,” pungkas sumber.
Pantauan awak media beberapa hari lalu kegiatan proyek tersebut juga mengabaikan Safety Line dan para pekerjanya pun tidak menggunakan APD. Sementara, di dekat lokasi pekerjaan juga masih terlihat tumpukan bascos untuk bahan material lapisan pondasi bawah yang disinyalir tidak digunakan. (Indra)