BERITA JAKARTA – Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) mengungkap negara merugi hingga puluhan miliar terkait dugaan korupsi manipulasi pembayaran Tunjangan Kinerja (Tukin) Tahun 2020-2022 di Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM).
“Sejauh ini berkisar sekitar puluhan miliar,” kata Kepala Bagian Pemberitaan KPK, Ali Fikri di Gedung Merah Putih KPK, Jakarta Selatan, Senin (27/3/2023).
Diungkapkan Ali, uang hasil korupsi Tukin dinikmati oleh para pihak yang diduga terlibat diantaranya untuk kebutuhan pribadi dan membeli aset. Bahkan, uang haram ini juga diperuntukkan dalam rangka pemeriksaan oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Uangnya, sambung Ali, kemudian diduga dinikmati oleh para oknum ini yang kemudian penggunaannya juga diduga baik untuk keperluan pribadi masing-masing, ada pembelian aset, ada juga untuk ‘operasional’.
“Termasuk dugaannya dalam rangka untuk pemenuhan proses-proses pemeriksaan oleh BPK,” ungkap Ali. Berdasarkan informasi yang dihimpun, KPK telah menetapkan 10 orang tersangka dalam kasus ini.
Para tersangka kemungkinan besar dijerat dengan Pasal 2 ayat (1) atau Pasal 3 Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi (UU Tipikor). “Tersangkanya 10, diantaranya LFS dan kawan-kawan,” kata seorang sumber.
Diketahui, dalam pengusutannya, Tim Penyidik KPK melakukan upaya paksa geledah di Kantor Direktorat Jenderal Mineral dan Batu Bara (Ditjen Minerba) Kementerian ESDM di Tebet, Jakarta Selatan.
Secara paralel, Tim Penyidik KPK lainnya bergerak menyambangi Kantor Kementerian ESDM di Merdeka Selatan, Jakarta Pusat. (Usan)