“Konspirasi Pembunuhan Alvin Lim Oleh Oknum Petinggi Kejaksaan Agung Dibongkar Keluarga Alvin Lim”
BERITA JAKARTA – Pengacara Alvin Lim yang disebut Dahlan Iskan sebagai Pengacara paling berani menghajar oknum Kepolisian dan Kejaksaan berhasil menunjukkan kebenaran dari perjuangannya selama ini kaitan dengan penegakkan hukum di Indonesia.
Selain berhasil membuat Kepolisian dan Pemerintah gerah dengan membongkar modus korup lepasnya Hendri Surya oleh Alvin Lim, kini tim Lawyer LQ Indonesia Law Firm berhasil membongkar keberadaan Natalia Rusli dan selalu memberikan informasi bak detective.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Sebelumnya, Natalia Rusli yang masuk Daftar Pencarian Orang (DPO), tidak dapat ditemukan Polres Jakarta Barat, melalui foto Natalia Rusli beserta lokasi dan lagi dengan siapa? membuat Natalia Rusli gerah dan akhirnya Selasa 22 Maret 2023 ditangkap Polres Jakarta Barat.
Natalia Rusli adalah sosok dibalik fitnah dan upaya kriminalisasi terhadap Alvin Lim agar ditutup mulutnya yang vokal dan berani. Walau dipenjara Alvin Lim ingin memberi contoh sebagai warga negara yang baik dan taat hukum walau beliau tidak setuju vonis Pengadilan.
“Dengan ikhlas, beliau jalankan masa tahanan, walau sebelumnya pihak lawan menyebarkan isu Alvin Lim melarikan diri ke Singapore. Alvin Lim kesatria dan tidak takut dipenjara. Mati pun tidak takut,” ujar Kadiv Humas LQ Indinesia Law Firm, Bambang Hartono, SH, MH, Sabtu (25/3/2023).
Namun pihak musuh dan oknum Intelijen tidak berhenti walau Alvin Lim dipenjara. Diam-diam dilancarkan modus agar Alvin Lim mati perlahan di Lapas.
“Suami saya terkena gagal ginjal kronis stadium 5, gagal jantung dan paru-paru berisi air. Sesak nafas, muntah-muntah tiap hari dan terakhir ini sering kehilangan kesadaran dan pingsan serta kaki kram tidak bisa digerakkan,” kata Phioruci istri Alvin Lim.
Dokter perintahkan untuk cuci darah, hemodialysis. Lapas sudah jalankan tugasnya dan membawa Alvin Lim ke RSCM berulang kali. Namun, RSCM terkesan mempersulit Alvin untuk memperoleh rawat inap karena untuk cuci darah harus dipasang selang ke jantung agar darah bisa di cuci ke mesin.
“Sudah harus cuci darah seminggu 2-3 kali. Anehnya berminggu-minggu proses untuk mendapatkan rawat inap tidak juga diberikan oleh RSCM. Jumat ketemu Dokter bedah Vaskuler, Dr. Tedja, disuruh segera operasi pasang selang,” kata Phioruci.
Namun, dokter bedah tidak bisa memberikan rujukan rawat inap dan harus ketemu Dokter Pringgo ahli ginjal untuk rujukan. Senin ketemu Dr. Pringgo dan keluarlah rujukan rawat inap dan diminta daftar untuk rawat inap.
“Kami datang ke admissions dan dibilang kamar di RSCM Kencana baik Regular maupun VIP penuh semua. Lalu diberikan nomor antrian 11, Senin 20 Maret 2023,” imbuhnya.
Selasa dan Rabu, Phioruci berusaha menghubungi RSCM menanyakan availability kamar tidak dibalas. Akhirnya, Kamis 23 Maret, Phioruci mendatangi RSCM dan diinfokan bagian administration bahwa belum ada satu pun pasien rawat inap yang keluar selama 3 hari terakhir.
“Karena tidak percaya, Phioruci ke lantai 7 dan menanyakan ke perawat rawat inap, diketahui bahwa hari Kamis ada 2-3 orang pasien baru masuk kamar. Mengetahui dibohongi, Phioruci meminta agar ketemu dengan Manajer RSCM,” terang Bambang kembali menjelaskan.
“Dan setelah berbicara dicek kembali urutan Alvin Lim dan diinformasikan hari Kamis 23 Maret nomer antrian malah jadi nomer 15. Manajer RSCM berjanji akan membereskan masalah itu, karena Kamis cuti bersama,” tambah Bambang.
Namun anehnya, Jumat 24 Maret 2023 Lapas dihubungi RSCM dan diminta kembali mengulangi proses rujukan dan kembali konsul menemui Dr. Tedja dan menemui dokter lainnya, dokter paru, dokter anesthesia.
Padahal ketemu dokter Tedja sudah sampai 3 kali dan setiap ketemu selalu sama WAJIB segera pasang selang dialysis. Setiap ketemu bayar Rp700 ribu, ini disuruh ketemu lagi. Baru ambil antrian rawat inap baru. Jelas ini dipersulit.
“Logikanya dimana, Senin nomor antrian 11, Kamis jadi nomor antrian 15? Dimana-mana antrian selalu menurun dengan berjalannya waktu, bukan nambah. Jika nambah maka minggu depan antrian nomor 20 dan bulan depan antrian nomor 50 maka seumur hidup juga tidak akan dapat kamar rawat Inap,” tandas Bambang.
Anak Alvin Lim, Kate Victoria Lim
Masa RSCM Kencana dengan tarif Rp2.250.000 Kamar VIP, Super VIP dan President Suit semua penuh. Tidak masuk akal. Info yang kami peroleh dari Pak Takala, ada orang Intel suruhan Jamintel, agar Alvin Lim dipersulit. Tujuan misinya agar ayah saya mati di penjara karena penyakit.
“Saya sebagai anaknya tidak rela perjuangan ayah saya bagi negara ini dibalas dengan pembunugan ayah saya dan pelanggaran HAM berat. Ayah saya pejuang dan pahlawan bukan hanya bagi korban investasi bodong, tapi juga bagi keluarga dan bagi saya. Pemerintah harus periksa Jamintel dan minta keterangan Pak Takala yang katanya mendapatkan informasi dari kepala RSCM ada perintah Kejaksaan untuk persulit Alvin Lim,” tegas Kate.
Usut tuntas hal ini, Pemerintah tidak boleh jadi agen membunuh Advokat yang notabene adalah Aparat Penegak Hukum. Parahnya Kejaksaan terus menekan Mabes Polri yang terus menganggu pikiran ayah saya dengan paksaan pemeriksaan BAP terhadap 185 Laporan Polisi padahal penyidik tahu Alvin Lim sakit kritis.
Tapi gangguan dengan datangnya dan intimidasi pemaksaan BAP di Lapas untuk merusak pikiran dan memberikan gangguan mental terhadap ayah saya. Polisi punya otak tidak, sudah dikasih bukti rekam medis dan hasil lab bahwa ayah saya sakit. Masih terus menanyakan dan memaksakan kapan ayah saya sembuh dan bisa di periksa.
Penyidik sekolah tidak yah? Yang menentukan kapan ayah saya bisa sembuh Tuhan harusnya tanya ke Tuhan kapan ayah saya bisa sembuh dari gagal ginjal kronis, gagal jantung, bukan memaksakan ayah saya agar diperiksa dalam kondisi kritis. Saya tegaskan dalam hal ini Mabes dan Kejaksaan menjadi alat untuk membunuh dan menyiksa advokat yang dalam kondisi kritis.
“Sangat kejam, memalukan dan menjijikan. Tidak mampu melawan ayah saya “one to one“, main keroyokan, mengunakan alat negara untuk membunuh ayah saya. Saya tidak rela, saya akan melawan, silahkan penjarakan saya. Saya rela ikut mati demi ayah saya,” tegas Kate Victoria Lim dengan mata berkaca-kaca.
Saya minta agar Lapas memikirkan kesehatan ayah saya, saya dan LQ Indonesia Law Firm akan gugat pemerintah atas pelanggaran HAM jika ayah saya tidak diberikan akses kesehatan. Jika RSCM persulit, seharusnya Lapas berikan ijin untuk rawat di RS Swasta, segera karena racun dalam tubuh ayah saya sudah menyerang otak.
Ayah saya kesulitan berpikir dan berkonsentrasi kreatininnya sudah diatas 10, normal di bawah 1. Dan fungsi ginjal sudah turun lagi dari 7 persen ke 5 persen. Warna kulit muka ayah saya sudah berubah karena racun. Ini kondisi gawat darurat, perlu Rumah Sakit. Kalo nunggu mati nanti bukan Rumah Sakit lagi tapi Kuburan.
“Jika tidak ada tindakan konkret, saya, Tim LQ Indonesia Law Firm, Ormas dan Wartawan akan unjuk rasa ke RSCM agar masyarakat tahu, bobroknya RSCM bisa dikontrol oknum Kejaksaan untuk membunuh orang,” pungkas Kate Victoria Lim. (Indra)