Kata Pengamat: Pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Hanya Basa Basi Politik Semata

- Jurnalis

Senin, 6 Maret 2023 - 23:45 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Pengamat IDD, Bambang Arianto

Foto: Pengamat IDD, Bambang Arianto

BERITA YOGYAKARTA – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto, menilai pertemuan Surya Paloh dan Prabowo Subianto hanya basa basi politik semata. Hal itu biasa dilakukan faksi-faksi politik menjelang kontestasi politik dimulai.

“Lagi pula antara Nasdem dan Gerindra memiliki gerbong koalisi yang berbeda. Nasdem sudah jelas akan menggunakan Koalisi Perubahan untuk mengusung Anies Baswedan sebagai Capres. Sementara Prabowo akan melaju dengan Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya,” kata Bambang, Senin (6/3/2023).

Baca Juga :  Jaksa Agung Tutup Rakernas Kejaksaan RI

Apalagi, sambung Bambang, politik itu dinamis, sehingga tidak menutup kemungkinan bila kemudian Prabowo Subianto justru akan merapat pada koalisi yang mungkin dibangun oleh PDI Perjuangan (PDIP).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Artinya, saya melihat pertemuan ini hanya sebatas silaturahmi politik antar faksi politik atau yang dikenal sebatas penjajakan kekuatan semata,” jelasnya.

Lagi pula, tambah Bambang, akan sangat sulit bila Gerindra dan Nasdem bersatu menjadi satu kolisi yang kemudian mengusung pasangan Prabowo Subianto dan Anies Baswedan dalam kontestasi Pilpres 2024 mendatang.

Baca Juga :  Sidang Korupsi DJKA Muncul Galangan Dana Dukungan Pilpres 2019   

“Sebab, dalam Koalisi Perubahan itu ada Partai Keadilan Sejahtera (PKS) yang memang sudah bergerak sistematis dari aras terbawah untuk mengusung Anies Baswedan menjadi Capres. Artinya sangat mustahil bila kemudian PKS mengubah lagi Capres menjadi Prabowo Subianto,” pungkas Bambang. (Indra)

Berita Terkait

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno
Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China
Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial
Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas
Jaksa Agung Tutup Rakernas Kejaksaan RI
Soal Saldo e-Money, KOPAJA Minta APH Audit TransJakarta
Sidang Korupsi DJKA Muncul Galangan Dana Dukungan Pilpres 2019   
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 18:30 WIB

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:52 WIB

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:39 WIB

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:39 WIB

Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:27 WIB

Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas

Berita Terbaru

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar

Berita Utama

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Sabtu, 18 Jan 2025 - 17:52 WIB

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman

Megapolitan

Tilang Elektronik Bakal Dikirim ke WhatsApp, Begini Penjelasannya

Jumat, 17 Jan 2025 - 20:54 WIB

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Jumat, 17 Jan 2025 - 19:39 WIB