Sosok OSO Dibalik Pembobolan Rp7,5 Triliun Investasi Bodong Raja Sapta Oktohari

- Jurnalis

Sabtu, 4 Maret 2023 - 20:47 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ket. Foto: Oesman Sapta Oedang (OSO) Dengan Raja Sapta Oktohari (RSO)

Ket. Foto: Oesman Sapta Oedang (OSO) Dengan Raja Sapta Oktohari (RSO)

“Keluarga OSO Dipolisikan Kasus Pencucian Uang Rp7,5 Triliun Yang Mengalir ke Partai Hanura”

BERITA JAKARTA – Tercatat Oesman Sapta Odang (OSO) pernah diberitakan oleh Media Tempo diduga melakukan pencucian uang melalui Casino di Genting, Malaysia dalam kurun waktu 2014-2019.

Pada saat yang sama, Raja Sapta Oktohari (RSO), anak OSO dilaporkan polisi menipu uang investasi senilai Rp7,5 triliun yang memakan korban sekitar 7000 orang. Ada 3 Laporan Polisi (LP) terkait penipuan, pidana Perbankan dan Pencucian Uang yang di laporkan para korban di Polda Metro Jaya.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Laporan polisi terhadap Raja Sapta Oktohari dan Hamdriyanto sudah naik penyidikan. Sudah 3 tahun diproses Polda Metro Jaya, tapi diduga masuk angin, sehingga Kapolda tidak berani menindak keluarga OSO,” tegas Advokat Bambang Hartono, SH, MH, Sabtu (4/3/2023).

LQ Indonesia Law Firm dalam keterangan tertulisnya memberikan informasi, bahwa ternyata OSO Sekuritas ini “hanyalah Front Company, ditelusuri dari AHU OSO Sekuritas, ternyata di miliki oleh sebuah PT. Holding Company PT. Citra Putra Mandiri (CPM), dengan pemiliknya adalah istri Oesman Sapta Odang dan ke empat anaknya.

Baca Juga :  Alvin Lim: Penangkapan Buruh Perkebunan Sawit PT. SKB Sumsel Kriminalisasi!

PT. CPM juga memiliki Komisaris, Ketua NU, Said Aqil dan Komjen Purn. Gorris Merre, dilansir dari keterangan yang tertera dalam website perusahaannya. Karena beckingan pejabat dan mantan Perwira Tinggi Polri inilah diduga Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran ciut untuk menelusuri aliran dana PT. Mahkota dan OSO Sekuritas yang menipu ribuan korban.

“Pada saat bersamaan Investasi OSO Sekuritas gagal bayar inilah, Oesman Sapta Odang mengambil alih Partai Hanura dari Wiranto dan informasi beredar ada Rp200 miliar transaksi. Patut diduga uang hasil menipu investasi bodong ini mengalir, sehingga OSO bisa merebut Partai Hanura dan menyingkirkan Wiranto dengan cara tidak etik,” ujarnya.

“Disaat OSO Podcast mengenai ketulusan, nyatanya anaknya secara tulus sedang merampok uang masyarakat dan tidak membayar kewajibannya kepada para korban. Malah pamer harta yang diduga dari hasil haram,” tambah Advokat Bambang Hartono, SH, MH.

Hal inipun sudah diketahui Presiden Joko Widodo (Jokowi). Dalam keterangannya, Jokowi memyampaikan agar Aparat Penegak Hukum (APH) mengatensi kasus investasi bodong yang mandek sejak tahun 2020, termasuk kasus OSO Sekuritas ini.

“Masyarakat perlu tahu mana pejabat bejat yang merampok uang masyarakat dan menjadi pemimpin partai dari hasil mencuri agar jangan sampai negara ini di pimpin dan diatur oleh pejabat bejat macam ini,” sindir Bambang.

Baca Juga :  KEMAH Gaungkan Kolaborasi Dukung Pengaturan Perdagangan Karbon di Indonesia

Apalagi yang sudah ahli mencuci uang melalui Casino dan berkonspirasi untuk mengekpolitasi kekayaan negara ini. Hasil menipu Rp7,5 triliun dididuga mengalir dan dicuci ke PT. CPM.

Untuk itu, LQ Indonesia Law Firm menghimbau agar masyarakat termasuk mahasiswa sebagai generasi masa depan bangsa untuk perduli dan tolak tegas tindakan pejabat negeri Indonesia yang akhir-akhir ini makin meresahkan. Tidak hanya Jenderal Polisi pembunuh dan Jenderal Polisi Bandar Narkoba, Pejabat Pajak Hedon yang anaknya sok dan angkuh.

Kini, tambah Bambang, anak Ketum Partai Hanura bahkan jadi perampok masyarakat malah dipilih jadi Ketua KOI padahal patut diduga dukungan datang dari uang hasil menipu dan memcuci uang dengan cara melawan hukum.

“Tapi jarang pejabat negara ini tersentuh hukum karena punya dekingan kuat, dan sengaja menaruh Jendral polisi bintang tiga sebagai Komisarisnya, sehingga Kapolda Metro Jaya saja ciut dan tidak berani menindak,” pungkasnya. (Indra)

Berita Terkait

PK Sengketa Merek, Ratusan Karyawan Polo Ralph Lauren Kembali Geruduk MA
Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan
TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo
Alvin Lim: Penangkapan Buruh Perkebunan Sawit PT. SKB Sumsel Kriminalisasi!
Warga Perumahan Grand Tarumaja Gugat Developer, BUMN Hingga Presiden
Asset Sitaan KSP Indosurya Raib, Dirtipideksus Disomasi Para Korban
Kasus Tambang, KSST Gelar Dialog “Korupsi Sambil Berantas Korupsi”
Tanggapi Pernyataan Ahok Soal Pajak, Alvin Lim: Jago Kritik Tanpa Solusi
Berita ini 46 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 20 Mei 2024 - 07:28 WIB

GMBI Kota Bekasi: Klarifikasi Jajaran PSI Akui Akomodasi Plesiran ke Beli

Minggu, 19 Mei 2024 - 17:52 WIB

Polres Kabupaten Bekasi Didesak Usut Pengancaman Keluarga Pirlen Sirait

Jumat, 17 Mei 2024 - 16:04 WIB

Pengurus PWI Bekasi Raya Bakal Dilantik 26 Juni 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 15:55 WIB

DBMSDA Kota Bekasi Kembali Anggarkan Rp1,8 Miliar Proyek Sumur Resapan

Jumat, 17 Mei 2024 - 14:45 WIB

SDN 02 Kebalen Harapkan Keiklasan Wali Murid Bantu Program Sekolah

Kamis, 16 Mei 2024 - 12:07 WIB

Soal Sudah Adanya SK Pj Bupati Bekasi, FKMPB: Putusan Belum Final

Kamis, 16 Mei 2024 - 11:29 WIB

FKMPB Yakin Sekda Dedy Supriadi Jabat Posisi Pj Bupati Bekasi

Kamis, 16 Mei 2024 - 00:47 WIB

KSM LSM GMBI Babelan: Ada Proyek “Conblock Siluman” di SDN 02 Kebalen

Berita Terbaru

Podcats Quotient TV Bersama Alvin Lim, SH, MH

Berita Utama

Quotient TV: Buruh PT. SKB di Sumsel Ditangkap Tanpa Surat Penahanan

Minggu, 19 Mei 2024 - 18:12 WIB

Forum Wartawan dan LSM Nasrani Bekasi Raya

Seputar Bekasi

Polres Kabupaten Bekasi Didesak Usut Pengancaman Keluarga Pirlen Sirait

Minggu, 19 Mei 2024 - 17:52 WIB

Foto: Agus Budiono (Dewan Pembina TEAM GARUDA-08, Bekasi Raya

Berita Utama

TEAM GARUDA-08 Bekasi Raya Kecam Rocky Gerung Hina Prabowo

Jumat, 17 Mei 2024 - 19:40 WIB