Pengamat: Fenomena Pamer Kekayaan Sangat Dipengaruhi Media Sosial

- Jurnalis

Jumat, 3 Maret 2023 - 14:12 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD), Bambang Arianto

BERITA YOGYAKARTA – Pengamat media sosial Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto, menilai bahwa fenomena pamer kekayaan (flexing) di media sosial (medsos) menjadi hal lumrah saat ini di era digital.

“Kita juga tidak berhak melarang seseorang untuk pamer kekayaan di media sosialnya masing-masing. Pasalnya, setiap orang punya kepentingan masing-masing dalam mempergunakan media social,” terang Bambang, Jumat (3/3/2023).

Saat ini, kata Bambang, media sosial tidak hanya untuk mencari informasi dan komunikasi, tapi juga untuk interaksi sosial, seperti untuk membangun pencitraan dan eksistensi diri.

Seseorang yang menggunakan media sosial, biasanya akan terpacu untuk menampilkan apapun yang ia lakukan dan miliki termasuk perolehan harta kekayaan.

“Ada yang merasa bahwa dengan mengunggah konten kekayaan di media sosial akan merasa puas dan menjadi suatu kebanggaan tersendiri,” ujarnya.

Hal itu tidak salah karena memang kehadiran media sosial itu menciptakan ruang baru bagi kita untuk menampilkan eksistensi diri.

“Asalkan cara mengunggah konten di media sosial tetap santun dan kreatif,” imbuh pengamat yang selalu kritis dengan perkembangan media social ini.

Masalahnya tidak semua pengguna media sosial bisa menciptakan konten kreatif. Sehingga ketika ingin mengunggah konten tentang kekayaan pribadi malah justru jatuhnya seperti seseorang yang sedang pamer kekayaan.

Baca Juga :  Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025

“Sehingga banyak yang salah kaprah kalau media sosial itu seperti rumah milik pribadi,” ucapnya.

Padahal, tambah Bambang, meskipun aktivitas media sosial itu privat, tapi setiap konten yang kita unggah bisa diketahui oleh sesama pengguna baik itu karena pertemanan maupun pengikut (follower).

“Oleh sebab itu, kita mengajak agar para pengguna media sosial (warganet) bisa memproduksi konten kreatif yang mendidik, sehingga konten yang diciptakan tidak merupakan konten yang pamer harta (flexing),” pungkas Bambang. (Indra)

Berita Terkait

Akrobatik Oknum Petinggi Kejagung Diduga “Sulap” Dana Proyek Inteljen
Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025
LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia
Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa
KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal
Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM
IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan
Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit
Berita ini 5 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 14 Januari 2025 - 06:58 WIB

Akrobatik Oknum Petinggi Kejagung Diduga “Sulap” Dana Proyek Inteljen

Senin, 13 Januari 2025 - 21:50 WIB

Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025

Senin, 13 Januari 2025 - 12:05 WIB

LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia

Sabtu, 11 Januari 2025 - 22:00 WIB

Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:22 WIB

KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal

Berita Terbaru

Foto: Ketua Umum DPP LSM GANAS, Brian Sakti

Seputar Bekasi

LSM GANAS Soroti Dua Lokasi Pengolahan Oli Bekas di Desa Karangsari

Senin, 13 Jan 2025 - 22:25 WIB

Foto: Jaksa Agung ST. Burhanuddin

Berita Utama

Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025

Senin, 13 Jan 2025 - 21:50 WIB

Foto: Ezer Eder Wipermata Gea (Pelaku)

Kriminal

Nasabah FIF Kecewa, Uang Angsuran Digelapkan Oknum Kolektor

Senin, 13 Jan 2025 - 15:04 WIB

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia

Senin, 13 Jan 2025 - 12:05 WIB