Sindir Kapolda Metro Jaya, Para Pelapor Cape Denger Pencitraan Fadil Imran

- Jurnalis

Jumat, 24 Februari 2023 - 15:01 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran

Foto: Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran

BERITA JAKARTA – Para pelapor di Polda Metro Jaya menanggapi sinis beredarnya video Kapolda Metro Jaya, Irjen Fadil Imran, tentang debt collector yang dinilai telah menghina institusi Kepolisian.

“Fadil nangkap debt collector, bukan demi masyarakat tapi demi egonya, polisi dihina. Kerja Fadil bukan nangkap penjahat malah pencitraan terus, cari panggung, cape dengernya,” ujar V salah satu pelapor korban investasi bodong di Polda Metro Jaya.

Hal senada juga diungkapkan Alwi salah satu korban yang turut melaporkan kasus investasi bodong PT. Mahkota dan OSO Sekuritas 3 tahun tidak ada kepastian hukum, Raja Sapta Oktohari sebagai terlapor dan Hamdriyanto sampai saat ini belum ditetapkan sebagai tersangka.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Saya komentar di IG Kapolda dan minta keadilan malah lihat Kapolda sibuk ngurusin street racing. Kenapa tak kerja nangkap penjahat yah? Apa polisi jaman now, kerjanya street racing, biar kliatan keren?,” katanya, Jumat (24/2/2023).

Ibu C sebagai pelapor di Krimsus Polda Metro Jaya juga kecewa bahkan dia menyebut Kapolda terburuk sepanjang masa, karena penakut beraninya sama Ulama, seperti Habib Rizieq. Sementara, sama penjahat kerah putih tidak berdaya.

“Benar kata Pak Alvin Lim di Youtube Quotient TV, Jenderal Polisi Banci, takut sama penjahat,” ungkapnya kecewa sebagai masyarakat korban investasi bodong.

Komentar dan tanggapan para penguna layanan Polda Metro Jaya mulai menyerukan keluh kesah mereka dan kecewa karena Kapolda dianggap terlalu banyak gaya pencitraan, namun minim prestasi.

“Coba sebutkan selain ngurus Covid, kejahatan apa berhasil diberantas jaman Fadil? Nihil yang ada malah anak buahnya merekayasa pembunuhan Brigadir Joshua dan Kapolda sibuk main telletubbies,” ucap Advokat Bambang Hartono, SH, MH selaku Kadiv Humas LQ Indonesia Law Firm.

Baca Juga :  Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Dikatakan Bambang, semua investasi bodong mandek di Polda Metro Jaya, sebut Mahkota, OSO Sekuritas, Raja Sapta Oktohari, Minnapadi, Narada, ATG dan Pracico sejak tahun 2020 hingga kini tidak di urus Fadil Imran.

“Bahkan DPO Natalia Rusli di Polres Jakarta Barat limpahan LP Polda Metro Jaya juga sampai sekarang tidak di tangkap oleh Polda Metro Jaya,” tegasnya.

Kasubdit Fismondev Tyas Puji Rahardi dan Dirkrimsus Polda Metro Jaya Auliansyah Lubis juga sama sekali tidak perduli penegakan hukum kasus investasi bodong, melawan perintah Presiden yang jelas menekankan agar kasus yang sejak 2020 agar segera di benahi.

“Herannya Listyo Sigit sebagai Kapolri tidak berani mencopot Kapolda Metro Jaya yang minim kinerjanya,” sindir AS, salah satu pelapor LP di Polda Metro Jaya.

Ibu S salah satu pelapor di Polda Metro Jaya juga mengungkapkan kekecewaannya dan mengingat kembali bahwa Polda Metro Jaya sempet memeras para korban investasi bodong dengan meminta Rp500 juta.

“Kuasa hukum kami ada rekaman pemerasan oleh oknum Subdit Fismondev Polda Metro Jaya. Sampai sekarang penjahat berkeliaran dan salah satu korban investasi bodong yang melapor ibunya sampai meninggal, karena tidak ada biaya berobat. Sangat biadab oknum Polda Metro Jaya tidak proses laporan penipuan investasi bodong,” tungkasnya.

Pakar Pidana

Dalam kesempatan terpisah, Pakar Pidana Dr. Albert Situmorang, SH, MH menyampaikan bahwa indeks kepercayaan masyarakat terhadap Institusi Bhayangkara ada pada titik terendah sepanjang sejarah Indonesia.

Baca Juga :  MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

“Masyarakat kecewa banyaknya pungli dan figur polisi sebagai pelindung masyarakat berubah menjadi musuh masyarakat dan pembela penjahat. Ini bahaya dan akan menimbulkan ketidakstabilan hukum dan keamanan,” katanya.

Pada akhirnya, sambung Albert, dapat membuat situasi panas dan masyarakat memilih untuk mencari keadilan dengan caranya sendiri.

“Kapolri sebagai pimpinan harusnya copot Kapolda Metro Jaya yang kerjanya hanya pencitraan belaka dan tidak mengurus kasus perkara apalagi sudah ada perintah Presiden. Kapolri yang tidak tegas akan membuat institusi Polri menjadi lebih buruk dan dicemooh masyarakat,” ucapnya.

Pelapor OSO Sekuritas

Korban V selaku pelapor LP OSO Sekuritas di Fismondev Unit 4 juga menyampaikan kekecewaannya. Raja Sapta Oktohari (RSO) melalui MPIP/OSO Sekuritas merugikan Rp7,5 Triliun dan diduga aliran dana mengalir ke Oesman Sapta Oedang ayahnya RSO.

“Saya laporkan pidana TPPU kenapa penyidik tidak berani membuka rekening RSO dan OSO di PPATK? sudah 3 tahun sejak 2020 tidak ada kepastian hukum. Sudah saya laporkan ke Kadiv Propam, tapi Propam tidak pernah merespon,” ujarnya kecewa.

Bagaimana, tambah V, Polda Metro Jaya mau bersih? Fadil Imran tampaknya takut dengan Raja Sapta Oktohari dan ayahnya Oesman Sapta Oedang.

“Apa benar kata Pak Alvin Lim bahwa ada Jenderal Polri Banci, karena takut sama penjahat? Jangan sampai Fadil Imran di cap sebagai Jenderal banci yang takut menegakkan hukum,” pungkasnya. (Sofyan)

Berita Terkait

IPW dan TPDI Apresiasi KPK Usut Dugaan Korupsi Honor Hakim Agung
Jaksa OTT Oknum Hakim “Yang Mulia” Vonis Bebas Kasus Pembunuhan
Diduga Hakim Vonis Bebas Gregorius Ronald Tanur Terkena OTT
Miris Melihat Corong Informasi “Soud Of Justice” Kejagung Terbengkalai
Diadili di Ethiopia, Pemerintah Diminta Bela Warga Majalengka Kejebak Narkoba
Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029
MAKI Layangkan Surat ke Presiden Prabowo Soal Pansel KPK Bentukan Jokowi
Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 24 Oktober 2024 - 22:40 WIB

IPW dan TPDI Apresiasi KPK Usut Dugaan Korupsi Honor Hakim Agung

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:38 WIB

Jaksa OTT Oknum Hakim “Yang Mulia” Vonis Bebas Kasus Pembunuhan

Rabu, 23 Oktober 2024 - 19:12 WIB

Diduga Hakim Vonis Bebas Gregorius Ronald Tanur Terkena OTT

Rabu, 23 Oktober 2024 - 14:44 WIB

Miris Melihat Corong Informasi “Soud Of Justice” Kejagung Terbengkalai

Rabu, 23 Oktober 2024 - 13:54 WIB

Diadili di Ethiopia, Pemerintah Diminta Bela Warga Majalengka Kejebak Narkoba

Berita Terbaru

Foto: Kantor Desa Sumberjaya & Program Pemanfaatan Lahan Kosong

Seputar Bekasi

FKMPB: Seremonial Ala Jabatan Pj Bupati Bekasi Kado Dimasa Transisi

Kamis, 24 Okt 2024 - 23:07 WIB

Foto: Ketua IPW, Sugeng Teguh Santoso, SH

Berita Utama

IPW dan TPDI Apresiasi KPK Usut Dugaan Korupsi Honor Hakim Agung

Kamis, 24 Okt 2024 - 22:40 WIB