BERITA JAKARTA – Pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta, Bambang Arianto menilai kunjungan Duta Besar Amerika Serikat (Dubes AS), Sung Y Kim pada Rabu 15 Februari 2023, ke Markas Partai Keadilan Sejahtera (PKS) bisa menjadi pertanda bahwa PKS salah satu aktor utama demokrasi di Indonesia.
“Saya kira kunjungan tersebut menegaskan bahwa PKS memiliki power yang cukup kuat dalam konteks Partai politik di Indonesia. Apalagi PKS itukan simbol dari kelompok Islam modern di Indonesia,” kata Bambang kepada Matafakta.com, Senin (20/2/2023).
Selain itu, sambung Bambang, PKS selama ini dikenal sebagai salah satu Partai kader dan konsisten dibarisan oposisi. Sehingga banyak gebrakan PKS yang telah memberikan kontribusi nyata bagi pelembagaan demokrasi di Indonesia.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kendati demikian, lanjut Bambang, terkait isu-isu intoleransi, kebebasan sipil, perlindungan HAM, hingga kelompok marginal memang PKS tidak banyak berkontribusi nyata. Sehingga sangat tepat bila Dubes Amerika Serikat ingin membangun jejaring terkait HAM dan Demokrasi dengan PKS.
Kerjasama tersebut, tambah Bambang, setidaknya dapat mendorong PKS untuk banyak ikut terlibat memperkuat pelembagaan HAM dan demokrasi di Indonesia terutama isu-isu intoleransi di Indonesia.
“Sebab, jelang Pemilu 2024 tentu isu intoleransi, politik identitas akan semakin meningkat dan disinilah peran PKS harus dapat berkontribusi untuk menekan terjadinya pembelahan sosial di Indonesia,” pungkas Bambang. (Sofyan)