BERITA BEKASI – Seminggu sudah Dani (40) beserta keluarga besarnya merasakan hal tragis yang disebabkan kelalaian pihak Rumah Sakit (RS) Cenka Kabupaten Bekasi yang diduga melakukan malpraktek sehingga menyebabkan seorang bayi meninggal dunia.
Bayi yang meninggal tersebut merupakan buah hati ketiga dari pasangan Dani beserta istri warga Desa, Karang Patri, Kecamatan Pebayuran, Kabupten Bekasi, Jawa Barat.
Kepada Matafakta.com, Dani mengungkapkan, setelah seminggu berlalu pihak RS. Cenka dan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi belum juga mekakukan kunjungan sama sekali kerumahnya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sampai sekarang ngak ada yang datang ke rumah. Jumat memang ada kunjungan, tapi dari orang Dinas dan Kepala Puskesmas Pebayuran, tapi dalam rangka apa saya kurang tahu bang,” kata Dani, Senin (30/1/2023).
Sementara itu, Plt Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bekasi, dr. Alamsyah saat dimintai tanggapan mengatakan, kalau pihaknya sudah melakukan kunjungan ke RS. Cenka yang didampingi langsung Kepala Puskesmas.
“Kemarin (hari Jumat) ada investigasi ke RS. Cenka dan kronologis tertulis lagi dibuat sebagai bahan kami review maternal prinatal untuk mengetahui penyebab kasus kematian tersebut,” jelasya.
Nanti setelah itu, sambung dr. Alamsyah, baru pihaknya akan mengunjungi pihak keluaga pasien yang kehilangan bayinya dan Puskesmas agar kronologisnya lengkap dan runtut bagaimana proses awalnya.
Terpisah, Ketua LSM Garda Patriot Bersatu Kabupaten Bekasi saat dimintai tanggapan mengatakan, bahwa pihaknya meminta Dinas Kesehatan Kabupaten Bekasi, jangan terlalu lama menindak lanjuti kasus dugaan malpraktek tersebut.
Pihak Dinkes Kabupaten Bekasi, tambahnya, harus segera tuntaskan kebenaranya, apakah ada atau tidak dugaan malperaktek kalau memang ada maka pihak RS. Cenka Kabupaten Bekasi telah melanggar.
“Pelanggaran itu harus dipertanggungjawab kan secara hukum kerena berdasarkan Undang-Undang Nomor: 36 Tahun 2009, tentang Kesehatan Juncto Undang-Undang Nomor: 38 Tahun 2014, tentang Keperawatan,” pungkasnya. (Aris)