BERITA JAKARTA – Ucapan Alvin Lim bahwa “Kejaksaan Sarang Mafia” lambat laun mulai terkuak naik kepermukaan. Setelah masalah Mantan Sekretaris Jaksa Agung Muda Perdata dan Tata Usaha Negara (Sesjamdatun), kini giliran Sekretaris Jaksa Agung Muda Bidang Tindak Pidana Khusus (Sesjampidsus) disebut terlibat dugaan pemerasan Rp10 miliar.
Viralnya dugaan pemerasan yang dilakukan oknum Jaksa di Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah terhadap seorang pengusaha asal Semarang, Agus Hartono pemilik PT. Citra Guna Perkasa (CGP) kembali memancing reaksi putri dari pengacara Alvin Lim yakni, Kate Victoria Lim “Nggak heran, Jaksa Agungnya saja diduga pemalsuan KTP dengan 3 tahun hahir berbeda”.
Pengacara Alvin Lim yang dipenjarakan karena diduga terlalu vokal dengan menyebutkan Kejaksaan Agung Sarang Mafia, dianggap menyebarkan ujaran kebencian padahal berulang kali dirinya menjelaskan bahwa ada kata “oknum” dan pernyataannya yang disertai bukti rekaman pemberian suap oleh oknum petinggi Kejaksaan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Imbas pernyataan bahwa “Kejaksaan Agung Sarang Mafia”, Alvin Lim dipolisikan Jaksa seluruh Indonesia dengan 185 Laporan Polisi (LP). Banyak pihak, termasuk Immanuel Ebenezer yang menyayangkan sikap Jaksa yang anti kritik dan arogan dengan membuat pelaporan polisi terhadap seorang pengacara Alvin Lim.
“Jaksa Agung sebagai pimpinan tertinggi Kejaksaan saja, diduga memiliki dan mengunakan KTP palsu untuk pernikahan siri dengan Kajati Jawa Timur, ini melanggar Pasal 263 dan 266 KUHP. Sudah dilaporkan, tapi karena posisinya sebagai Jaksa Agung, tidak ada yang berani menindak. Termasuk Presiden takut dan ragu menegakkan hukum di Indonesia,” sindir Kate, Selasa (29/11/2022).
Alvin Lim sebagai pengacara Pendiri LQ Indonesia Law Firm dalam videonya menerangkan dan menayangkan video penerimaan suap sebesar Rp500 juta yang diterima Natalia Rusli seorang makelar kasus (markus) yang mengaku pengacara untuk pengurusan penanguhan penahanan Christian Halim di Kejati Jawa Timur.
Uang suap senilai Rp500 juta tersebut kemudian diserahkan Natalia Rusli ke Chaerul Amir yang saat itu posisinya menjabat sebagai Sesjamdatun di Restoran Seribu Rasa di Plaza Indonesia.
Namun, penangguhan penahanan yang dijanjikan tidak terlaksana, sehingga pihak Christian Halim melaporkan dan hasil pemeriksaan Jaksa Agung Muda Bidang Pengawasan (Jamwas) Kejagung, Chaerul Amir terbukti penyalahgunaan wewenang dan dicopot dari jabatannya, tapi tidak dipecat.
Kali ini, viral oknum penyidik perempuan Kejati Jateng yang diduga memeras seorang pengusaha asal Kota Semarang, Agus Hartono, melalui kuasa hukumnya, Kamaruddin Simanjuntak.
Percobaan pemerasan senilai Rp10 miliar itu, berkaitan dengan penanganan dugaan tindak pidana korupsi terkait pemberian kredit dari tiga bank milik Pemerintah ke PT. Citra Guna Perkasa (CGP) pada 2016 lalu. Kamaruddin pun, meminta agar oknum tersebut diperiksa dan dinon-aktifkan.
Oknum jaksa yang dimaksud yaitu Kordinator Pidsus Kejati Jawa Tengah, Putri Ayu Wulandari SH, mantan Kajati Jawa Tengah yang sekarang menjabat Sekretaris Jampidsus, Andi Herman dan Kasi Penyidikan Pidsus Kejati Jawa Tengah, Leo Jimmi Agustinus.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Pusat Penerangan Hukum (Kapuspenkum) Kejaksaan Agung (Kejagung) Ketut Sumedana mengatakan, Kejagung tengah melakukan pemeriksaan terhadap seorang Jaksa dari Kejaksaan Tinggi (Kejati) Jawa Tengah berinisial PA.
Melihat mulai terkuaknya borok dan praktek gratifikasi oknum Kejaksaan Agung, Kate kembali menyerukan agar Pemerintah segera mengambil langkah atau tindakan tegas. Presiden sibuk politik dan pencitraan, penegakan hukum Indonesia amburadul, Kejaksaan menjadi sarang mafia.
“Pak Mahfud MD juga sudah bilang adanya mafia Peradilan. Papa saya berjuang sudah di penjarakan, saya pun siap dipenjarakan demi menegakkan hukum dan keadilan di Indonesia. Jika Presiden takut, saya harus berani, karena sebagai masyarakat saya menjadi korban langsung kehilangan papa saya yang dikriminalisasi. Saya tidak akan berhenti bicara hingga ada perbaikan hukum,” ujarnya.
Perjuangan Kate Victoria Lim diliput di youtube, media sosial dan media online hingga taraf International. South China Morning Post menyebutkan Pemerintah Jokowi sebagai Mafia Den. Jokowi harusnya malu, Indonesia disorot sebagai Sarang Mafia.
“Selain media Asia Tenggara, saya juga akan diwawancara media Perancis, agar seluruh dunia tahu kebobrokan hukum di Indonesia,” pungkas Kate. (Sofyan)