BERITA JAKARTA – Kate Victoria Lim anak pengacara Alvin Lim yang terkenal vokal dan berani berbicara tentang menjamurnya korupsi di Instansi Aparat Penegak Hukum (APH), mendapatkan perhatian dari media luar negeri.
Kate Victoria Lim di wawancarai media luar yakni, South China Morning Post mendapatkan eksposure dan dukungan dari wilayah Asia, Singapore, Hongkong, China dan Macau.
Interview lengkap bisa di baca di:
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
https://www.scmp.com/week-asia/people/article/3200222/no-viral-no-justice-detained-indonesian-whistleblower-alvin-lims-teenage-daughter-leads-social-media
Perjuangan Kate sebelumnya juga meraih perhatian nasional dimana pendiri Jawa Pos dan juga mantan Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Dahlan Iskan menuliskan dalam artikel Disway bagaimana Alvin Lim berjuang hingga diduga dikriminalisasi oleh oknum Aparat Penegak Hukum.
Menurut Dahlan Iskan, Alvin Lim adalah pengacara paling vocal dan berani di Indonesia dalam menghajar oknum Polisi dan Jaksa nakal.
Hal ini, menimbulkan respek mengingat sejak Alvin Lim mengaungkan “Polda Metro Sarang Mafia” dan membongkar praktik korupsi di tubuh Bhayangkara, Kapolri mulai gencar dan berani membenahi dengan mencopot oknum Jenderal Polri untuk perbaikan institusi Polri.
Namun, Kejaksaan menanggapi kritik Alvin Lim dengan keras dimana pimpinan Kejaksaan Agung (Kejagung) memerintahkan jajaran Kejari masing-masing melaporkan Alvin Lim kekepolisian dengan pasal Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE) dan Ujaran Kebencian.
Kritik Alvin Lim yang disampaikan beserta bukti konkret tidak ditanggapi dengan akal sehat, melainkan dengan emosi mengebu-gebu dan menyerang Alvin Lim secara pribadi.
Kate Victoria Lim dalam wawancaranya menegaskan, dibalik keberhasilan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menangani sektor ekonomi dan pandemi Corona (Covid-19), namun dalam sektor hukum Presiden Jokowi punya rapot merah.
Pasalnya, Presiden Jokowi tampaknya tidak berani mengambil tindakan tegas dan mencopot ST. Burhanudin Jaksa Agung yang diduga mengunakan 3 identitas dengan 3 tahun lahir berbeda.
“Padahal, atas kasus serupa Kejaksaan sangat tajam dan langsung menahan Alvin Lim. Hal ini menurut saya, karena Presiden Jokowi terikat janji politik ke partai yang menyebabkan Pemerintah terbelenggu untuk berbenah,” jelas Kate.
Kate melanjutkan bahwa keinginan Presiden Jokowi untuk menjadi Sekjen PBB akan sulit terwujud ketika negara asing melihat bagaimana bobroknya penegakan hukum dan tidak tegasnya Pemerintahan Presiden Jokowi dalam mencopot pejabat yang melawan hukum.
“Bagaimana mau memimpin dalam skope banyak negara, jika tangani 1 negara saja tidak sanggup. Oleh karena itu, saya menghimbau Presiden Jokowi untuk bisa menjadi pemimpin yang tegas, kepala negara bagi semua orang, bukan pilih kasih terhadap oknum pejabat yang kerap melanggar hukum dan beretika buruk,” pungkasnya. (Sofyan)