Menilik Elektabilitas Partai Merebut Kekuasaan “Presiden dan Legislatif” 2024

- Jurnalis

Kamis, 10 November 2022 - 14:25 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Direktur LAKSAMANA: Samuel F SIlaen (kanan pojok bawah)

Foto: Direktur LAKSAMANA: Samuel F SIlaen (kanan pojok bawah)

BERITA JAKARTA – Pidato Presiden Republik Indonesia, Ir. Joko Widodo (Jokowi) di HUT Partai Perindo sebut “Saatnya Jatah Prabowo Subianto” itu masih sinyal dan belum keputusan final. Hal itu, dikatakan Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F Silaen.

“Bilang saatnya jatah Prabowo Subianto itu kan dalam rangka membesarkan hati dan harapan Ketua Umum DPP Gerindra sebagai sosok Capres yang sudah 2 kali dikalahkannya di pertandingan Pilpres,” kata Silaen saat berbincang ringan dengan Matafakta.com, Kamis (10/11/2022).

Dikatakan Silaen, sebutan Jokowi tersebut menyiratkan bahwa politik itu dinamis dan cair. Tentunya Jokowi berharap banyak kepada sosok figur Capres yang dianggap dapat dan mampu melanjutkan program-program Jokowi yang masih berjalan saat ini, misalnya pembangunan Ibu Kota Negara (IKN).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Dugaan saya, sambung Silaen, bahwa akan ada 3 pasang Capres dan Cawapres yang akan bertanding dalam kontestasi Pilpres 2024 nanti, soal siapa berpasangan dengan siapa itu masih diutak-atik dan diracik oleh Parpol ataupun gabungan Parpol untuk mendukung kandidat Capres dan Cawapres untuk maju.

Baca Juga :  Jaksa Jovi Dipecat, Pakar Hukum: Oknum Jaksa Terima Suap dan Narkoba?

“Kemungkinan besar Prabowo Subianto akan tetap maju dalam rangka mendapatkan ekor jas politik untuk meraih jumlah kursi di Parlemen atau Legislatif. Apakah di Pemilu 2024 nanti Gerindra masih mendapat dukungan ekor jas politik? Mari kita lihat nanti,” tebak alumni Lemhanas Pemuda 2009 itu.

Beda halnya, lanjut Silaen, dengan Partai Golkar yang lebih mapan atau stabil soal perolehan suara di Parlemen, ini karena Partai Golkar sudah punya kantong-kantong suara yang dirawat oleh Caleg-Calegnya. Ini terkait dengan kemampuan finansial sang Caleg yang bersangkutan,” beber Silaen yang juga Aktivis Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) itu.

Menurut Silaen, kekuatan Partai Golkar itu dominan bertumpu pada Calegnya yang telah siap secara finansial dan jaringan. Ini merupakan pengalaman yang dimiliki dan warisan masa lalu. Sisa- sisa kekuasaan masa lalu masih melekat.

Baca Juga :  Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet

“Siapapun Presidennya, Partai Golkar selalu dibutuhkan di kabinet dalam rangka untuk menjaga keseimbangan di Parlemen, ini terbukti nyata meski selama ini, Partai Golkar, bukan Partai pendukung atau pengusung Capres dan Cawapres yang menang,” tuturnya.

PDI-P juga, tambah Silaen, punya style yang berbeda dengan Gerindra dan Golkar. PDI-P punya kantong-kantong suara fanatis yang loyal. Seperti rantai komando pendukung disamping juga sudah berpengalaman, caleg-calegnya lebih dominan kepada daya tarik partai dari pada figur calegnya, meski tak semuanya.

“Namun didaerah-daerah tertentu PDI-P tetap bersandar pada kekuatan figur calegnya yang kekuatan finansial tapi didaerah-daerah kantong (basisnya), sosok figur jadi urusan nomor dua, sebab pemilih lebih tertarik kepada partainya dari pada figur calegnya,” pungkas Silean yang juga mantan Fungsionaris DPP KNPI ini. (Sofyan)

Berita Terkait

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Kantor Pemenang Tender Proyek Kejagung Senilai Rp199,6 Miliar Ngumpet
Jaksa Jovi Dipecat, Pakar Hukum: Oknum Jaksa Terima Suap dan Narkoba?
Jaksa Agung Sanksi Pegawai Main Judol, Tapi Ogah Adili Penerima Gratifikasi
Berita ini 31 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Selasa, 19 November 2024 - 08:03 WIB

Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan

Senin, 18 November 2024 - 18:12 WIB

Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah

Senin, 18 November 2024 - 17:52 WIB

LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan

Berita Terbaru

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Ketegangan Geopolitik Dorong Kenaikan Logam Mulia

Kamis, 21 Nov 2024 - 20:01 WIB

Foto: Motor dinas TNI yang jadi barang gadaian oknum anggota TNI

Peristiwa

Dua Warga Kabupaten Bekasi Jadi Korban Gadai Motor Oknum TNI

Kamis, 21 Nov 2024 - 15:14 WIB

Ilustrasi

Berita Ekonomi

Harga Emas Naik Termasuk Impor Perak Tiongkok dan Persediaan Minyak

Kamis, 21 Nov 2024 - 10:49 WIB