BERITA BEKASI – Pemerhati Bekasi dari ARR Institute, Amrul Mustofa, soroti kondisi Kabupaten Bekasi pasca mendiang, H. Eka Supria Atmaja, selaku Bupati tutup usia, terutama tentang penentu kebijakan yang saat ini sangat dibutuhkan masyarakat akibat pandemi Covid-19.
Pria jebolan Fakultas Teknik Universitas Pasundan Bandung Jawa Barat yang juga aktivis lingkungan hidup itu prihatin dengan kondisi kekosongan jabatan Bupati Bekasi.
Menurut Amrul, saat ini warga masyarakat Kabupaten Bekasi sedang membutuhkan sosok pemimpin yang paham tentang kulture dan kebutuhan warga Bekasi, terutama tentang kebijakan.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Saya melihat Kabupaten Bekasi sebagai daerah strategis nasional dan daerah yang memiliki banyak potensi sehingga kekosongan kepemimpinan akan sangat berdampak serius,” kata Amrul kepada Matafakta.com, Kamis (15/7/2021).
Dikatakan Amrul, seperti program-program yang sudah tersusun sebelumnya, terutama kaitan dengan pandemi Covid-19 dan Perberlakukan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat.
Sekarang, sambung Amrul, masyarakat Bekasi sangat membutuhkan figur pemimpin yang secara serius melakukan tindakan nyata yang bisa menciptakan rasa aman dari ancaman gangguan kesehatan dan ancaman kesulitan ekonomi.
“Dengan adanya kekosongan jabatan Bupati seperti sekarang jangan sampai masyarakat menjadi korban lagi,” jelas Amrul.
Dia mencontohkan, disaat masyarakat butuh bantuan dan perhatian dari Pemerintah Kabupaten Bekasi dalam hal pencegahan dan penanggulangan Covid-19 tidak ada yang bisa mengambil kebijakan apalagi PPKM Darurat sedang berjalan seperti sekarang ini.
“Maka dari itu, sudah bisa dipastikan kondisi masyarakat kian terhimpit baik secara ekonomi maupun ancaman gangguan kesehatan akibat terpapar Covid-19,” ulasnya.
Masih kata Amrul, seluruh wilayah di Kabupaten Bekasi warganya terpapar Covid-19. Sedangkan rumah sakit yang ada sudah tidak bisa lagi menampung pasien yang terpapar Covid-19.
“Bahkan, banyak korban yang meninggal, kalau sudah seperti ini bagaimana penanganan dan penanggulangannya? Sedangkan Kabupaten Bekasi sudah tidak ada Bupati nya,” sindir Amrul.
Meskipun, hari ini, kekosongan jabatan Bupati sudah diisi Plh Sekda yang merangkap menjadi Plh Bupati tetap saja untuk kepentingan masyarkat tidak akan berjalan efektif.
“Kabupaten Bekasi adalah wilayah yang terintegrasi dalam koridor Jabodetabek merupakan daerah objek vital nasional dimana didalamnya ada kawasan industri yang seharusnya program pembangunan terus bisa berjalan khususnya disektor infrastruktur, sosial dan pelayanan masyarakat tidak boleh terganggu,” pungkasnya. (Mul)