BERITA BEKASI – Nasib kurang beruntung dialami kelurga Saiful warga Perumahan Villa Gading Harapan (VGH) RT07/RW024, Kelurahan Kebalen, Kecamatan Babelan, Kabupaten Bekasi yang terpaksa harus menjaminkan motor pamannya karena belum bisa membayar sisa tagihan RS. Primaya Kota Bekasi sebesar Rp135 juta.
Kepada Matafakta.com, Saiful Rahman Hanigus (34) menuturkan bahwa motor yang menjadi jaminan tersebut, merupakan kaki pamannya bekerja dari almarhum istrinya yang tidak sempat tertolong setelah sempat dirawat secara intensif di RS. Primaya Bekasi Utara, akibat penyakit dalam yang diderita istrinya, Irma Gusti Januarita (34).
“Saya sudah bingung, karena Manajemen RS. Primaya Bekasi Utara, minta jaminan berharga sebelum jenazah istrinya dibawa pulang. Jadi, terpaksa motor paman istri saya dijaminkan yakni, pisik motor, STNK dan BPKB,” ungkapnya lirih, Selasa (29/6/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kebingungan Saiful, karena sejak awal istrinya mendadak sakit dan masuk RS. Primaya, tidak mengerti kalau ternyata RS. Primaya Bekasi Utara, tidak bekerjasama dengan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi selain pemegang kartu Badan Badan Penyelenggaraan Jaminan Sosial (BPJS).
“Keadaan Covid-19 gini, RS Pemerintah atau plat merah pada penuh, jadi terpaksa istri saya bawa ke Rumah Sakit Swasta yakni RS. Primaya Bekasi Utara. Ya, memang, saya awalnya bersama istri tidak punya kartu BPJS, karena tidak kuat bayar bulanannya sekeluarga, karena saya tidak punya pekerjaan jelas,” kata Saiful, bapak dari tiga orang anak ini.
Keadaan sekarang, lanjut Saiful, setelah kehilangan istrinya Irma Gusti Januarita dia harus memikirkan perasaan kurang enak dengan motor paman istri yang terpaksa dijadikan jaminan di RS. Primaya Bekasi Utara, karena motor tersebut sebagai kaki hari-harinya bekerja mencari nafkah keluarganya.
“Sekarang saya malah jadi kebingungan, karena sudah kehilangan istri, harus menghidupi ketiga orang anaknya, memikirkan motor paman dan sisa hutang di RS. Primaya setelah sempat terbayar Rp21 juta hasil galangan dana bantuan masyarakat, karena saya tidak memiliki pekerjaan yang jelas,” pungkasnya. (Edo/Indra)