BERITA BEKASI – Kader setia Partai Golkar Kota Bekasi, Syafrudin mengatakan, semakin jelas terlihat adanya upaya memecah belah dari adanya persoalan eksternal terkait Gedung DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Keadaan itu, dimanfaatkan beberapa kader Partai Golkar yang ingin memecah belah dari persoalan eksternal Partai Golkar. Hal itu, sangat merugikan Partai Golkar, terutama di Kota Bekasi,” kata Syafrudin kepada Matafakta.com, Senin (14/6/2021).
Dikatakan Syafrudin, perhelatan Musyawarah Daerah (Musda) ke-V menjadi sangat tidak kondusif dengan ada upaya konflik antar kader Golkar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
DPP Partai Golkar, sambung Syafrudin, dengan kepanjangan tangannya yakni, Mahkamah Partai, dengan putusannya, semakin memperlihatkan ada upaya membiarkan atau bahkan memelihara konflik yang terjadi diinternal Golkar Kota Bekasi.
“Kalau hanya untuk menambahkan persyaratan Bakal Calon Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, tidak perlu menggunakan tangan Mahkamah Partai, sayang energy,” sindir Syafrudin.
Seharusnya, lanjut Syafrudin, Mahkamah Partai berupaya untuk dapat membentuk soliditas kader Partai dan fokus menata ikhtiar untuk mempersiapkan Ketum Arilangga Hartarto maju mencalonkan diri sebagai Presiden RI pada Pemilu tahun 2024 nanti.
Persoalan yang muncul, tambah Syafrudin, tidak serta merta Mahkamah Partai memandang sebelah mata prestasi dari seorang Rahmat Effendi yang sudah berjuang bersama kader senior Partai Golkar di Kota Bekasi, meningkatkan dan mempertahankan raihan kursi di DPRD serta setengah periode menjadi Wakil Walikota dan dua periode menjadi Walikota Bekasi.
“Sudah sejak awal saya memberikan sumbangsih pemikiran terkait menambahkan syarat bakal calon yaitu menerima dan berkemampuan menyelesaikan persoalan yang muncul dimasa kepengurusan sebelumnya, akan tetapi saat itu belum menjadi magnet dari kader yang memaksakan mencalonkan diri sebagai Ketua DPD,” tandasnya.
Senada dengan Syafrudin, Dosen UNISMA Bekasi, M. Yunus mengatakan, bahwa dia sangat prihatin dengan kondisi Partai Golkar Kota Bekasi, tanpa disadarinya mau menerima eksternal untuk dijadikan komoditas kepentingan sesaat, demi menjadi Ketua DPD Partai Golkar di Kota Bekasi.
“Partai Golkar di Kota Bekasi menjadi Partai yang kuat dan solid dalam beberapa kali Pemilu dan Pilkada, itu harusnya sangat membanggakan para kadernya, bukan justru mau berkonflik, apalagi dengan memanfaatkan eksternal sebagai komoditas politiknya, tunjukan kpribadian etika politik kepada para senior dan akar rumput agar Partai Golkar di Kota Bekasi semakin bertambah kuat di masyarakat dan pemerintahan,” pungkasnya. (Indra)