BERITA BEKASI – Kader Golkar Kota Bekasi Syafrudin, SIP mengatakan, Plt DPD Golkar Kota Bekasi, Aria Giri Naya, tidak sepatutnya berprasangka buruk terkait gagalnya Rapat Silaturahmi dan Konsolidasi yang berlangsung di Hotel Aston Imperial, Kota Bekasi, Jumat (30/3/2021) kemarin.
Menurut Syafrudin, Satpol PP Kota Bekasi, hanyalah menjalankan tugasnya selaku aparat penegak Peraturan Daerah (Perda) dimassa pandemi virus Corona atau Covid-19, khususnya di Kota Bekasi, Jawa Barat.
“Kalau sampai tidak bisa terlaksana itu artinya berkaitan dengan aturan Protokol Kesehatan atau Prokes dimassa pandemi dan tidak peduli siapapun yang punya acara. Ingat kata Presiden Jokowi, kesalamatan rakyat diatas segalanya,” kata Syafrudin menanggapi Matafakta.com, Sabtu (1/5/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kalau sekarang, kata Syafrudin, Walikota Bekasi tertuding atas gagalnya acara Rapat Silaturahmi dan Konsolidasi Plt. DPD Golkar Kota Bekasi yang kini dijabat, Aria Giri Naya. Tapi, sebaliknya, kalau nanti menjadi masalah maka, Walikota Bekasi yang bersalah, karena membiarkan.
Lebih jauh Syafrudin mengatakan, sudah banyak pejabat yang menjadi korban, karena membiarkan acara atau kegiatan yang mengundang atau mengumpulkan orang banyak dimassa pandemi Covid-19, sehingga menjadi wajar jika Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi menjalankan aturan tersebut.
“Jadi jangan dijadikan sebagai alat bargaining politik, tapi kita harus berpikir positif, karena sekarang massa Covid-19, dimana semua Pemda bertanggungjawab untuk memantau dan menjaga aturan yang sudah disepakati bersama guna memutus matarantai Covid-19,” jelasnya.
Kita semua, lanjut Syafrudin, harus menyadari, tidak semua harus ditarik keurusan pertarungan politik, sehingga terus menciptakan berpolemik dari hasil tudingan-tudingan negatif seperti ada pihak ketiga dan sebagainya yang mau mengagalkan.
“Kan, aturan itu sudah ada. Kalau memang melanggar himbauan Pemerintah soal Prokes Covid-19, ya ngak ada yang salah disitu. Kedewasaan berpolitik itu perlu, sehingga tidak terus menciptakan polemik,” pungkasnya. (Indra)