BERITA JAKARTA – Pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen angkat bicara kurang dewasanya Plt. DPD Golkar Kota Bekasi yang kini dipegang, Aria Giri Naya yang menuding Walikota Bekasi sebagai pihak gagalnya Rapat Silahturahmi dan Kosolidasi yang rencananya digelar di Hotel Aston Imprerial, Kota Bekasi, Jumat (30/4/2021) kemarin.
Menurut Silaen, aturan itu bagian tatalaksana agar masyarakat tertib dalam menjalankan himbauan Pemerintah Pusat yang tentunya juga diserahkan kepada Pemerintah Daerah (Pemda) terkait upaya pencegahan virus Corona atau Covid-19 guna pemulihan ekonomi ditingkat lokal.
“Jadi, aturan yang terkait dengan gagalnya acara Golkar Kota Bekasi tidak bisa disangkutkan pautkan dengan politik praktis. Sebab aturan yang telah dibuat itu berlaku untuk semua orang, bukan untuk kelompok tertentu dan kelompok yang lain bebas,” tegasnya kepada Matafakta.com, Sabtu (1/5/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Jika ingin, lanjut Silaen, melakukan konsolidasi tentu harusnya memenuhi syarat untuk formal, ijin rekomendasi dari pihak Satgas Covid-19. Pada setiap pertemuan harus menyiapkan Protokol Kesehatan (Prokes) yakni test antigen kepada para peserta yang akan masuk ke dalam ruang pertemuan untuk memastikan negatif Covid-19 dan sebagainya.
“Ngak baguslah, apa–apa dijadikan sebagai bargaining politik. Terlebih lagi, langsung menuding Walikota Bekasi sebagai pihak ketiga yang berniat mengagalkan acara tersebut. Seingat saya melalui media online sudah beberapa kali Walikota Bekasi dilaporkan terkait kegiatan dimassa Covid-19 di Kota Bekasi. Masa harus terulang terus,” pungkas Silaen.
Sebelumnya, Plt. Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi, Aria Giri Naya sempat menuding adanya intervensi dari pihak ketiga yang menekan pihak Managemen Hotel Aston Imperial untuk tidak mengijinkan adanya kegiatan Rapat Silahturahmi dan Kosolidasi DPD Partai Golkar Kota Bekasi yang dipimpinnya, Jumat 30 April 2021 kemarin.
Dalam konferensi persnya, Aria Girinaya mengaku ada intervensi dari pihak eksternal Partai yakni Satpol PP, Satgas Gugus Tugas Covid-19 yang notabene anak buah Walikota Bekasi, Rahmat Effendi yang mendatangi pihak Managemen Hotel Aston Imperial sebelum terlaksananya rapat konsolidasi.
Dikatakan Aria, dimana posisi Walikota Bekasi, Rahmat Effendi saat ini, masih merupakan kader Partai Golkar Kota Bekasi meskipun statusnya sudah mantan Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi. Aria mengancam akan melaporkan semuanya ke tingkat DPD Partai Golkar Provinsi Jabar dan DPP Partai Golkar. (Indra)