Berkaca Dari Sigi, IPW Tak Yakin TNI dan Polri Berhasil Tumpas KKB

- Jurnalis

Rabu, 28 April 2021 - 18:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua IPW Neta S Pane

Ketua IPW Neta S Pane

BERITA JAKARTA – Ind Police Watch (IPW) tidak yakin aparatur TNI-Polri akan berhasil membersihkan dan menangkap seluruh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) seperti yang diperintahkan Presiden Joko Widodo (Jokowi). Hal itu, diungkapkan Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW) Neta S Pane.

Dikatakan Neta, ada tiga alasan bagi IPW, kenapa aparatur TNI Polri tidak akan mampu menangkap seluruh anggota Kelompok Kriminal Bersenjata di Papua.

“Pertama, kasus pembakaran Gereja dan pembunuhan satu keluarga di Desa Lemba Tongoa, Kabupaten Sigi, Sulawesi Tengah, yang diduga dilakukan Mujahidin Indonesia Timur (MIT) hingga kini pelakunya belum juga tertangkap,” kata Neta kepada Matafakta.com, Rabu (28/4/2021)

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Padahal kasus itu, sambung Neta, sudah terjadi enam bulan lalu, tepatnya Jumat 27 November 2020 pagi. MIT pimpinan Ali Kolara hanya beranggota 14 orang, tapi aparat keamanan seperti tak berdaya menghadapinya.

Baca Juga :  MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Kedua, lanjut Neta, kasus terbunuhnya anggota Brimob Bratu Yohanes Samuel Biet dan lukanya anggota Kopassus Serda Donatus Boyau di dekat MY Bar, Blok M Jakarta pada 18 April, hingga kini belum juga terungkap dan pelakunya belum tertangkap.

“Padahal Kasad Jenderal Andika Perkasa mengatakan, pihaknya sudah menurunkan empat Jenderal TNI AD untuk mengawal pengusutan kasus ini,” jelas Neta.

Ketiga, selama April setidaknya ada lima peristiwa penembakan yang dilakukan KKB Papua. Empat terhadap masyarakat sipil. Satu penembakan yang menyebabkan Kabinda Papua Brigjen TNI IGP Danny Nugraha Karya gugur. Dan seluruh pelakunya belum tertangkap.

Dari ketiga kasus ini, IPW menyimpulkan bahwa aparatur keamanan belum bekerja profesional. Jika tidak profesional bagaimana bisa menghabisi dan menangkap seluruh anggota KKB yang bersembunyi di dalam hutan, wong menangkap pelaku penusukan Brimob dan anggota Kopassus yang terjadi di Jakarta saja tak kunjung mampu.

Baca Juga :  Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

“Padahal, jika KKB Papua terbiarkan terus beraksi masyarakat dan aparatur akan terus menerus menjadi bulan bulanan,” imbuhnya.

IPW berharap Kapolri dan Panglima TNI membuat konsep yang jelas untuk memberantas KKB dan memberi jaminan keamanan di Papua. Namun, sebelum memberantas KKB, Polri bersama TNI harus menunjukkan terlebih dulu kemampuannya untuk menangkap pelaku pembunuhan anggota Brimob dan penusukan anggota Kopassus di Blok M.

Setelah itu, tambah Neta, Polri bersama TNI menangkap kelompok MIT Ali Kolara. Sehingga penangkapan ini bisa menjadi kekuatan moral bagi para personil TNI dan Polri untuk menangkap dan menghabisi KKB di Papua.

“Untuk itu, Kapolri diharapkan bisa segera melakukan konsolidasi di internal Polri dan mengajak TNI bersatu padu untuk menangkap semua anggota KKB. Dengan soliditas ini tentunya akan lebih fokus lagi untuk menuntaskan KKB,” pungkas Neta. (Usan)

Berita Terkait

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran
Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar
Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?
Soal Kasus Suap, Kejagung Berencana Periksa Tiga Hakim Agung
Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK
Badai KKN Menerpa Mahkamah Agung
Kongkalingkong Perkara Tim Saber Pungli Kejagung Amankan Duit Rp1 Triliun
Kisah Majelis Hakim PN Surabaya “Nyambi” Kuasa Hukum Kena OTT
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 17:56 WIB

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:56 WIB

Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 01:07 WIB

Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?

Jumat, 25 Oktober 2024 - 23:56 WIB

Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK

Jumat, 25 Oktober 2024 - 20:39 WIB

Badai KKN Menerpa Mahkamah Agung

Berita Terbaru

Bekasi United FC Melawan Al Jabbar Cirebon FC

Olahraga

Babak 13 Besar Bekasi United FC Melawan Al Jabbar Cirebon FC

Sabtu, 26 Okt 2024 - 18:06 WIB

Foto: Pakar Hukum Pidana Alexius Tantrajaya

Berita Utama

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

Sabtu, 26 Okt 2024 - 17:56 WIB

Foto: Zerof Ricar (ZR)

Berita Utama

Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?

Sabtu, 26 Okt 2024 - 01:07 WIB