Tokoh Bekasi Prihatin, Perjuangan Nasib Guru Honorer Jalan Kaki ke Istana

- Jurnalis

Selasa, 27 April 2021 - 02:23 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tokoh Kabupaten Bekasi: H. Apuk Idris

Tokoh Kabupaten Bekasi: H. Apuk Idris

BERITA BEKASI – Salah satu Tokoh Kabupaten Bekasi, H. Apuk Idris prihatin dengan nasib puluhan GTK Non ASN Kabupaten Bekasi, Jawa Barat yang tergabung dalam Front Pembela Honorer Indonesia (FPHI) hingga harus long march ke Istana Negara untuk mengadukan nasibnya ke Presiden Joko Widodo (Jokowi), Senin (26/4/2021).

Kepada Matafakta.com, H. Apuk mengungkapkan, seharusnya tidak perlu terjadi perjuangan puluhan tenaga pendidik ini sampai long march atau berjalan kaki ke Istana Presiden. Guru merupakan tombak pembangunan generasi penerus bangsa yang harusnya diberikan dukungan.

“Saya tidak ada maksud untuk memojokan salah satu pihak baik Pemda Kabupaten Bekasi ataupun puluhan guru honorer yang saat ini tengah long march ke Istana Presiden untuk mengadukan nasib mereka,” kata H. Apuk Idris.

Dikatakan H. Apuk yang juga Ketua Majelis Pimpinan Cabang Pemuda Pancasila (MPC PP) Kabupaten Bekasi, bahwa apa yang disuarakan para GTK Non ASN yang tergabung dalam Front Pembela Guru Honorer Indonesia (FPHI) adalah hal yang wajar yang perlu disikapi dengan arif dan bijaksana.

“Apa yang dituntut mereka itukan salah satunya adalah janji dari Bupati sendiri sebagai Kepala Daerah. Misalnya, seperti gaji Rp1,8 dinaikan Rp1 juta menjadi Rp2,8 juta nyatanya baru terealisasi Rp300 ribu dengan kualifikasi,” jelasnya.

Baca Juga :  Jaksa Agung ST. Burhanuddin Buka Munas PERSAJA 2025

Ketua Forum Silaturahmi Alim Ulama dan Tokoh Masyarakat (Format) Bekasi Raya ini juga mengatakan, sebagai pihak Pemerintah harusnya jangan anti kritik yang datang dari masyarakat, terutama masyarakat kelompok tenaga pendidik. Sebab, apa yang disuarakan adalah bagian dari perbaikan pendidikan.

“Kasian puluhan nasib guru honorer yang dianggap sebagai penggerak aksi untuk menuntut haknya ini malah dianggap sebagai musuh hingga haknya tidak diberikan selama 4 bulan. Saya berharap Bupati Bekasi bisa mengakhiri polemik guru honorer Kabupaten Bekasi ini,” pungkasnya. (Mul)

Berita Terkait

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno
Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China
Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial
Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi
Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas
Jaksa Agung Tutup Rakernas Kejaksaan RI
Soal Saldo e-Money, KOPAJA Minta APH Audit TransJakarta
Sidang Korupsi DJKA Muncul Galangan Dana Dukungan Pilpres 2019   
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Januari 2025 - 18:30 WIB

Pengusaha Tommy Uno Gelar Resepsi Pernikahan Putrinya Silvia Valentina Uno

Sabtu, 18 Januari 2025 - 17:52 WIB

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Jumat, 17 Januari 2025 - 19:39 WIB

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:39 WIB

Kejagung-Komjak Sepakat Optimalkan Pelaksanaan Tugas dan Fungsi

Kamis, 16 Januari 2025 - 22:27 WIB

Rakernas Kejaksaan 2025 Rekomendasikan 8 Program Kerja Prioritas

Berita Terbaru

Kapuspenkum Kejagung, Harli Siregar

Berita Utama

Kejati Kalbar Kasasi Vonis Bebas Kasus Tambang WNA Asal China

Sabtu, 18 Jan 2025 - 17:52 WIB

Dirlantas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Latif Usman

Megapolitan

Tilang Elektronik Bakal Dikirim ke WhatsApp, Begini Penjelasannya

Jumat, 17 Jan 2025 - 20:54 WIB

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

Laporan Ditolak, LQ Indonesia Law Firm: Apa Gunanya Komisi Yudisial

Jumat, 17 Jan 2025 - 19:39 WIB