BERITA SEMARANG – “Hidup Adalah Pelayanan, Pelayanan Kepada Umat dan Pelayanan Kepada Semesta” itulah, isi tulisan spanduk yang terpampang di halaman gedung PRS Maudatul Mubarok, lembaga rehabilitasi gangguan jiwa dan pengguna NaPZa yang berlokasi di Sayung, Semarang, Jawa Tengah.
Muhammad Sodikin, selaku terapis PRS Maudatul Mubarok menyampaikan, lembaga rehabilitasi tersebut menampung 118 pasien (santri) yang terdiri dari 103 orang gangguan jiwa dan 15 orang sedang menjalani rehabilitasi NaPZa.
“Seluruh santri yang ada di PRS Muadatul Mubarok ini datang dari seluruh Indonesia,” kata Sodikin kepada Matafakta.com, Kamis (18/2/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Selain itu, ada juga santri ODGJ yang terjaring sweeping yang dilakukan oleh pengurus setiap Jum’at-nya. Diketahui, usia santri di sana antara 18-64 tahun.
“Di lembaga ini para santri mendapatkan terapi zikir dan ruqiyah sebagai ikhtiar penyembuhan mereka,” ujarnya.
Saat banjir merendam kawasan sekitar pusat rehabilitasi, pengurus mengaku kesulitan mengevakuasi santri, sehingga santri hanya diungsikan dilantai dua bangunan PRS.
Banjir yang selama 13 hari melanda daerah Sayung juga melanda PRS Maudatul Mubarok hampir sedalam 1 meter. Banjir ini disebabkan curah hujan yang tinggi dan menyebabkan tanggul dombo Sayung jebol.
“Seluruh santri disini tetap kita penuhi kebutuhannya meski dalam situasi banjir dan harus diungsikan ke lantai dua, karena lantai satu terendam banjir. Santri yang kooperatif kita berdayakan untuk evakuasi dan distribusi bantuan dari donator,” jelasnya.
Sementara itu, LAZiS Jateng menyalurkan bantuan dari donatur berupa sembako dan alat kebersihan untuk santri PRS Maudatul Mubarok yang terdampak banjir Jawa Tengah tahun 2021, sebagai bentuk aksi peduli bencana.
Sodikin pada kesempatan tersebut menyampaikan rasa terima kasihnya kepada LAZiS Jateng dan LAZiS Bina Insan yang telah memberikan bantuan untuk lembaga rehabilitasi gangguan jiwa dan pengguna NaPZa. (Nining)