BERITA JAKARTA – Ketua Badan Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi Indonesia (BPPK-RI) Jhonson Purba mengingatkan Inspektorat sebagai pengawas internal Pemerintah Kabupaten Bekasi, agar benar-benar menjalankan pungsinya audit proyek Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang terkait pengadaan proyek 488 toilet senilai Rp96,8 miliar.
“KPK sendirikan sudah meminta Inspektorat melakukan langkah pencegahan dan pendampingan mulai perencanaan, pelaksanaan sampai serah terima pekerjaan. Ya, kita tunggu hasilnya,” tegas Jhonson kepada Matafakta.com, Rabu (30/12/2020).
Keberadaan Inspektorat, sambung Jhonson, sebagai Aparat Pengawasan Intern Pemerintah (APIP) adalah aparat yang bertugas melakukan pengawasan terhadap penyelenggaraan tugas fungsi instansinya.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Perannya penting untuk memastikan bahwa pengadaan barang dan jasa tersebut dilaksanakan secara wajar, transparan dan akuntabel,” katanya.
Diingatkan Jhonson, salah satu dari delapan intervensi perbaikan dalam tata kelola Pemerintah Daerah (Pemda) adalah penguatan APIP untuk melakukan pendampingan, monitoring dan evaluasi atas kegiatan seperti proyek Pemda.
“Kemaren kan KPK, meminta kepada Inspektorat untuk melakukan review HPS dan melaporkan ke KPK, apakah terdapat anggaran yang tidak wajar atau tidak. Ya, nanti kita tunggu hasilnya masuk akal ngak satu unit toilet mereka bandrol Rp198 juta,” sindir Jhonson.
Pada prinsipnya, tambah Jhonson, KPK tidak akan pandang bulu terlebih lagi proyek pengadaan toilet ke sekolah-sekolah di Kabupaten Bekasi senilai Rp96,8 miliar sudah menjadi pantauan, sehingga KPK mengharapkan kerjasama dari Inspektorat wilayah.
“Ya, pastinya semua bisa dihitung dengan kasat mata begitu juga dengan harga materialanya ngak bisa dibohongi. Untuk itu, kita ingatkan Inspektorat agar benar-benar dalam pengawasannya. Jika tidak akan ikut bermasalah,” pungkasnya.
Sebelumnya, pengadaan proyek WC yang dilakukan Pemerintah Kabupaten Bekasi sempat menjadi viral di media sosial karena nilai anggaran yang dianggap tidak wajar atau pantastis satu unit WC seharga Rp198 juta.
Sasaran proyek tersebut, akan dibangun 488 WC untuk Sekolah Dasar (SD) dan Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kabupaten Bekasi yang butuh anggaran sebesar Rp96,8 miliar. (Indra/Mul)