LHS: FKUB Harus Punya Peta Potensi Konflik

- Jurnalis

Kamis, 5 November 2020 - 12:30 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Lukman Hakim Saifuddin

Lukman Hakim Saifuddin

BERITA JAKARTA – Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) semestinya tidak hanya menjadi “pemadam kebakaran” saat terjadi konflik di suatu daerah. Sebaliknya, FKUB harus lebih dulu memiliki pemetaan potensi konflik berbasis agama di daerah masing-masing.

Pemetaan ini diperlukan, untuk melakukan mitigasi sehingga kerukunan dan kedamaian di suatu daerah dapat terwujud.

Pemikiran ini disampaikan mantan Menteri Agama periode 2014-2019, Lukman Hakim Saifuddin (LHS) saat menyampaikan materi terkait moderasi beragama dalam Rapat Koordinasi Nasional Forum Kerukunan Umat Beragama tahun 2020 di Jakarta.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Jadi FKUB itu jangan seperti pemadam kebakaran seperti yang selama ini dipersepsikan oleh negara atau Pemerintah. Jadi kalau misalnya sudah ada konflik, sudah meletus, sudah muncul, baru FKUB diminta rapat diminta musyawarah. Tidak seperti itu,” ujar LHS, Rabu (4/11/2020) kemaren.

“Kerukunan dan kedamaian itu buah (perilaku beragama). Maka sebelum konflik itu muncul, setiap daerah setiap FKUB di Kabupaten Kota sudah punya peta potensi konflik yang berlatar belakang agama,” sambungnya.

LHS juga menuturkan, FKUB diharapkan mampu memainkan fungsinya dalam rangka penguatan Moderasi Beragama. Ia menyebut tiga fungsi yang diharapkan dapat dilakukan FKUB.

Pertama, FKUB berfungsi sebagai institusi atau lembaga yang menyebarkan dan menanamkan nilai-nilai moderasi beragama.

“Kedua, bukan hanya mengenalkan nilai-nilai, tapi juga FKUB berfungsi membangun ekosistem. Lingkungan strategis di masing-masing daerah kita tentu berbeda satu sama lain. Maka agar bagaimana nilai-nilai bisa membumi, bisa teraktualisasi dengan baik, diperlukan ekosistem yang baik,” terang LHS.

Ketiga, agar nilai-nilai Moderasi Beragama dapat mewujud, maka diperlukan teladan. Dan ini diharapkan dapat diberikan oleh FKUB.

“Maka keberadaan FKUB yang hakikatnya adalah representasi tokoh-tokoh agama, itu menjadi sangat strategis karena fungsi keteladanannya, dalam masyarakat kita yang masih paternalis ini punya pengaruh yang sangat signifikan bagi masyarakat secara umum,” pesan LHS. (Usan)

Berita Terkait

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?
Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun
Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK
Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?
Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi
Sampai Bubar, Pemain Persipasi Kota Bekasi TC Lembang Belum Terima Transport
Pakar Hukum Dorong Kasus Bos Kalpataru Sawit Plantation Terapkan Pasal TPPU
HDCI Berikan Bantuan Korban Erupsi Gunung Semeru
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 14 Desember 2023 - 15:31 WIB

Setelah Pemilu 2024 Apakah Akan Banyak Caleg Yang Masuk Rumah Sakit Jiwa?

Senin, 9 Oktober 2023 - 16:10 WIB

Didukung 7 RT, Ketua RW024 Perum VGH Sahid Sutomo Lanjut Genapi 5 Tahun

Minggu, 6 Agustus 2023 - 13:49 WIB

Pengawasan Model Kerjasama Komisi Yudisial, Kepolisian dan KPK

Senin, 17 April 2023 - 21:30 WIB

Wow…!!!, Setahun Penyidikan di Kejati DKI Belum Ada Tersangka Korupsi?

Senin, 17 April 2023 - 15:13 WIB

Pesta Narkoba, Kepala UPTD Pajak dan Retrebusi Kota Bekasi Diciduk Polisi

Berita Terbaru

Foto: Saat Investigasi ke Kantor PT. PSP Pemenang Proyek Rp950 Miliar Kejaksaan Agung

Berita Utama

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 Nov 2024 - 22:49 WIB

Kejaksaan Negeri Blitar

Hukum

Kejari Blitar Terapkan Keadilan Restoratif

Jumat, 22 Nov 2024 - 21:04 WIB