Picu Konflik Orizontal, IPW: Polisi Segera Kerja Cepat, Jangan Lamban

- Jurnalis

Sabtu, 27 Juni 2020 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua Presidium IPW: Neta S Pane

Ketua Presidium IPW: Neta S Pane

BERITA JAKARTA – Polri diharapkan bekerja cepat mengungkap dan menuntaskan kasus pembakaran bendera PDI Perjuangan (PDIP) dalam aksi demo penolakan Rancangan Undang-Undang Haluan Idiologi Pancasila (RUU HIP) di depan Gedung DPR beberapa waktu lalu. Akibat, pembakaran bendera PDIP potensi konflik orizontal diakar rumput semakin nyata dan memprihatinkan.

“Sayangnya, IPW melihat jajaran kepolisian masih bekerja lamban dalam menangani kasus ini. Padahal cukup banyak saksi di TKP, video dan foto aksi pembakaran bendera PDIP itu sudah viral dan di TKP juga sangat banyak aparat intelijen yang bisa diminta data maupun informasinya untuk mempercepat penuntasan kasus ini,” tegas Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada Matafakta.com, Sabtu (27/6/2020).

Jika Polri masih bekerja lamban, IPW khawatir kasus pembakaran bendera PDIP ini akan memunculkan konflik dan kekacauan yang berbuntut pada stabilitas kekuasaan Presiden Jokowi, apalagi dalam aksi demo menolak RUU HIP itu ada sebagian massa yang menuntut pelengseran Jokowi sebagai Presiden.

“Polri perlu bekerja keras segera menuntaskan kasus tersebut. Selain itu, segera mengerahkan Babinkamtibmasnya diberbagai daerah untuk melakukan pendekatan kepada tokoh – tokoh agar tidak terjadi benturan ditengah masyarakat pasca pembakaran bendera PDIP tersebut,” ungkapnya.

Dikatakan Neta, wajar jika PDIP melapor ke polisi karena benderanya dibakar dalam aksi demo menolak RUU HIP. Artinya, PDIP bisa melaporkan para pembakar bendera maupun kordinator lapangan (korlap) aksi tersebut. Sebab, sebagai Partai besar, PDIP jelas tidak mau dilecehkan.

“Bagaimana pun, aksi pembakaran bendera Parpol ini tidak bisa dibiarkan. Jika dibiarkan akan ada dua hal yang muncul. Pertama, kasus pembakaran bendera Parpol ini akan menjadi yurisprudensi atau preseden yang akan diikuti masyarakat lain, jika kecewa dengan Parpol atau Ormas Massa tertentu, massa akan dengan gampang membakar bendera Parpol atau Ormas tersebut,” jelasnya.

Baca Juga :  Portal Berita Harian Dialog Online Dapat Penghargaan Dari BI

Kedua, lanjut Neta, jika kasus ini dibiarkan akan muncul aksi balas dendam dari massa dan pendukung Parpol tersebut (PDIP) terhadap massa aksi yg membakar bendera mereka. Mengingat massa PDIP cukup banyak dan menyebar di seluruh Indonesia, bukan mustahil mereka akan melakukan aksi massa memprotes pembakaran bendera Parpolnya.

“Sementara, Ormas yang melakukan aksi penolakan RUU HIP itu juga cukup banyak massanya dan menyebar di seluruh Indonesia. Jika hal itu terjadi bentrokan massa tentu tak terhindarkan,” ingat Neta.

Sebab itu, tambah Neta, sebelum bentrokan massa di berbagai daerah terjadi, Polri harus segera memproses dan menuntaskan laporan pembakaran bendera PDIP tersebut.

“Polri perlu bertindak ekstra cepat mengusut dan menyelesaikan kasus ini agar tidak terjadi konflik dan bentrokan massa di akar rumput, yang pada akhirnya bisa mengganggu stabilitas kekuasaan Presiden Jokowi,” pungkasnya. (Usan)

BeritaEkspres Group

Berita Terkait

Kejagung Bungkam Soal Kantor Pemenang Lelang Ratusan Miliar Numpang
Polri Dukung LQ Indonesia Law Firm Lawan Ujaran Kebencian di Medsos
Sambut Hari Disabilitas Internasional, Kejari Blitar Tebar Makanan Bergizi
Pemenang Tender Setengah Triliun Berkamuflase di Perusahaan Asuransi
Praktisi Hukum Dorong Jaksa Agung Usut Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejagung
Pecat Gus Miftah, JNF: Ngak Cukup Hanya Permintaan Maaf dan Teguran Saja
Hamas Indonesia Gelar Aksi Soroti Proyek Alat Intelijen Kejagung
Alvin Lim Minta Kapolri Usut Dugaan Modus Novie Jual Bayi ODGJ
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 6 Desember 2024 - 22:45 WIB

Kejagung Bungkam Soal Kantor Pemenang Lelang Ratusan Miliar Numpang

Jumat, 6 Desember 2024 - 00:02 WIB

Polri Dukung LQ Indonesia Law Firm Lawan Ujaran Kebencian di Medsos

Kamis, 5 Desember 2024 - 23:43 WIB

Sambut Hari Disabilitas Internasional, Kejari Blitar Tebar Makanan Bergizi

Kamis, 5 Desember 2024 - 23:20 WIB

Praktisi Hukum Dorong Jaksa Agung Usut Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejagung

Kamis, 5 Desember 2024 - 07:57 WIB

Pecat Gus Miftah, JNF: Ngak Cukup Hanya Permintaan Maaf dan Teguran Saja

Berita Terbaru

Foto: Kantor Kejari Blitar

Berita Daerah

Sambut Harkodia 2024 Kejari Blitar Ingatkan Tata Kelola Anggaran

Jumat, 6 Des 2024 - 22:58 WIB