BERITA BEKASI – Beredarnya informasi wabah virus Corona atau Covid-19 di Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, berimbas menjadi kabar negative yang menimpa keluarga Rosid warga Kampung Walahir, Tayim (37) yang meninggal di Rumah Sakit (RS) Pesahabatan, Jakarta Timur.
Kabar yang berkembang itu, melahirkan kekhawatiran sebagian masyarakat ditengah teror global wabah virus Corona yang ditindaklanjuti Pemerintah Desa (Pemdes) dengan mendatangkan tim Dinas Kesehatan (Dinkes), Kecamatan Cikarang Utara dan Bidan Desa Karangraharja, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat.
Kedatangan tim medis, untuk mengecek langsung kesehatan keluarga dan melihat hasil medis awal masuk pasien di Rumah Sakit Annisa Lemah Abang sampai dengan meninggalnya, Tayim di Rumah Sakit Persahabatan, Jakarta Timur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Kepada Matafakta.com, salah satu keluarga duka, Iman Antawirja mengatakan, secara pribadi sebagai kakak almarhum Tayim yang namanya wabah virus Corona atau Covid-19 itu bohong, tapi kalau ada seseorang yang sudah masuk ke Rumah Sakit Khusus Corona sudah disebut Corona atau Covid-19.
“Untuk masyarakat, kita usahakan aja lah, pola hidup bersih dan sebagainya agar tidak terkena virus Corona atau Covid-19 ini,” kata Imam, Kamis (28/5/2020).
Pria yang biasa disapa To’e inipun mengatakan, setelah Dinas Kesehatan Kecamatan Cikarang Utara mengecek keluarga dan melihat surat rujukan dari Rumah Sakit Annisa, To’e memastikan bahwa di Kampung Walahir tidak ada yang namanya wabah virus Corona atau Covid-19.
“Kemarin, dilihat dari Dinkes Cikarang Utara surat dari RS Annisa bahwa almarhum adik saya, Tayim non reaktif virus Corona atau Covid-19. Informasi dari dokter RS Persahabatan, adik saya terkena paru paru dan kadar gula atau diabetes. Jadi, bukan kena virus Corona,” jelasnya.
Sementara lanjut To’e, informasi yang sekarang beredar ditengah masyarakat Kampung Walahir, Desa Karangraharja, Kabupaten Bekasi, sejak awal adik saya di rawat di RS Anisa sampai meninggalnya di RS Persahabatan, Jakarta Timur, almarhum Tayim dibilang terkena virus Corona.
“Dengan datangnya Dinkes, saya dan keluarga bahwa informasi almarhum Tayim terkena virus Corona atau Covid-19 atau Orang Dalam Pengawasan (ODP) itu tidak benar alias hoaks,” tegasnya.
Dikatakan To’e, ia bersama keluarga, sudah mengikhlaskan kepergian adiknya Tayim yang dimakamkan di Tempat Pemakaman Umum (TPU) Pondok Ranggon Cibubur. Jika diizinkan nanti, rencana keluarga ingin memindahkan makam almarhum Tayim ke Kampung halamannya di Walahir Desa Karangraharja.
“Kami, sudah mengikhlaskan kepergian almarhum dan tidak menuntut pihak manapun, termasuk Rumah Sakit dari adik saya pertama kali dirawat sampai di Rumah Sakit adik saya meninggal. Tapi, saya dan keluarga ingin meluruskan informasi yang beredar ditengah masyarakat bawa adik saya meninggal terkena virus Corona,” ulasnya.
Selain itu, perwakilan Warga Desa Karangraharja, Rukun Warga RW04 dan RW02 Karya mengungkapkan, membenarkan atas kedatangan Dinas kesehatan dan Bidan Desa Karangraharja ke keluarga Rosid untuk melakukan tes kesehatan menyusul beredarnya kabar negative atas meninggalnya anaknya, Tayim.
“Saya atas nama perwakilan wilayah, terutama Pemerintah Desa mengaturkan, permohonan maaf kepada pihak kelurga Abdul Rosid, terutama setelah wapat anaknya yang sempat membuat heboh lingkungan dengan adanya rumor wabah virus Corona atau Covid-19 yang sekarang meresahkan dunia, termasuk Indonesia.
“Untuk warga, saya menghimbau kita kembali berbaur dan berinteraksi lagi ke keluarga Abdul Rosid, karena tim medis Puskes dan saya pun menyatakan, dengan ini, ternyata negatif untuk Covid-19, tidak seperti apa yang diisukan kabar yang beredar. Yuk, kita biasakan hidup bersih dan menjaga lingkungan seperti apa yang telah dihimbau Pemerintah agar terhindar dari wabah virus Corona atau Covid-19 ini,” pungkasnya. (Usan)