Kapolsek Gubeng Dicopot, IPW: Kapolda Jatim Jangan Lebay

- Jurnalis

Senin, 25 Mei 2020 - 22:39 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ketua IPW, Neta S Pane

Ketua IPW, Neta S Pane

BERITA JAKARTA – Kapolda Jawa Timur, jangan lebay atau berlebihan dalam menindak Kapolsek Gubeng, Kompol Naufil Hartono yang tertidur saat tengah digelar rapat penanganan virus Corona atau Covid-19 di Surabaya, Jawa Timur pada, Jumat 22 Mei 2020 lalu.

“Pencopotan Kompol Naufil Hartono dari jabatannya sudah merupakan hukuman yang sangat berat, sehingga tidak perlu lagi diperiksa Propam dan dipermalukan sebagai pembunuhan karakternya,” kata Ketua Presidium Ind Police Watch (IPW), Neta S Pane kepada Matafakta.com, Senin (25/5/2020).

Dikatakan Neta, disepanjang wabah pandemi virus Corona dan sepanjang bulan Suci Ramadhan serta menjelang Hari Raya Idul Fitri, para Kapolsek lah yang paling berat tugasnya. Sebab, mereka menjadi ujung tombak Polri. Setidaknya, ada empat kerja berat para Kapolsek yang harus dihargai Kapolda, Jawa Timur.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

“Pertama, para Kapolsek harus pontang panting melakukan deteksi dini dan antisipasi maksimal agar penyebaran virus Corona bisa dicegah dan diputus mata rantai penyebarannya. Kedua, para Kapolsek yang bersiaga menjaga wilayahnya dengan maksimal pasca dibebaskannya ribuan napi oleh Menkumham,” jelas Neta.

Ketiga sambung Neta, para Kapolsek bersiaga menjaga situasi Kamtibmas di wilayahnya saat bulan Suci Ramadhan dan menjelang Hari Raya Idul Fitri, terutama dengan banyaknya PHK dan Industri yang tutup. Dan ke-empat, para Kapolsek yang menjadi ujung tombak untuk melakukan pagar betis agar arus mudik bisa dicegah, sehingga penyebaran virus Corona tidak meluas.

Baca Juga :  Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit

“Ke-empat tugas berat itu, dilakukan para Kapolsek ditengah mereka harus melakukan ibadah puasa dan kekhawatiran terhadap dirinya terkena virus Corona. Dalam situasi seperti ini, tentunya sangat manusiawi, jika tertidur saat rapat di ruangan AC, apalagi selama ini dia bertugas dilapangan yang bercuaca sangat panas,” jelasnya lagi.

IPW menilai, adalah hal yang wajar jika Kapolda Jawa Timur, Irjen Muhammad Fadil yang tengah menyampaikan sambutan dalam rapat itu marah terhadap Kapolsek Gubeng, Naufil Hartono. Terlebih lagi, rapat itu, dihadiri Pangdam V Brawijaya dan Walikota Surabaya, Jawa Timur.

“Tapi hendaknya, sebagai pimpinan, Kapolda juga harus mau menyadari terhadap situasi yang ada dan kerja keras yang dilakukan para Kapolsek sejak munculnya pandemi wabah virus Corona, pelepasan ribuan napi, bulan Ramdhan dan Hari Raya Idul Fitri atau Lebaran,” ulas Neta.

Sebagai perwira Polri yang baru pertama kali menjabat sebagai Kapolda, Irjen Fadil hendaknya mau memahami tugas berat para Kapolsek dilapangan, sehingga tidak mengedepankan sikap arogansi dan mentang- mentang menjadi pimpinan.

Baca Juga :  Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan

“Kapolda Jatim bisa belajar dari sikap yang ditunjukkan Menhan Prabowo Subianto. Mantan Danjen Kopassus itu tampak santai mengerjai asisten pribadinya yang ketiduran di sela – sela rapat yang dipimpinnya,” sindir Neta.

Melihat asistennya tertidur lanjut Neta, Prabowo lantas duduk disampingnya. Tak berselang lama, asistennya itu kemudian terbangun dan tampak kaget saat melihat Prabowo duduk persis disampingnya. Bukannya marah, Prabowo hanya tertawa.

“Tidak ada arogansi yang muncul karena sebagai pimpinan Prabowo menyadari bahwa tugas yang diemban asistennya itu cukup berat, sehingga sangat manusiawi yang bersangkutan tertidur,” ungkapnya.

Untuk itu, tambah Neta, IPW berharap tindakan yang dilakukan Kapolda Jawa Timur terhadap Kapolsek Gubeng jangan lebay. Pencopotan jabatan terhadap dirinya sudah sangat berat.

“Bagaimana pun, tindakan tegas terhadap anak buah harus tetap terukur dan sebagai atasan harus mau mengukur serta menghargai anak buahnya yang sudah bekerja keras untuk menjadikan Polri yang promoter ditengah wabah pademi virus Corona,” pungkasnya. (Usan)

Berita Terkait

LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia
Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa
KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal
Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM
IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan
Presiden Optimalkan Peran Satgas Tata Kelola Industri Kelapa Sawit
Tim Intelijen Kejati Jakarta Tangkap Terpidana Penipuan
AKHERA: Kesaksian Eks Penyidik KPK Meyakini Polda Metro Jaya
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 13 Januari 2025 - 12:05 WIB

LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia

Sabtu, 11 Januari 2025 - 22:00 WIB

Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa

Sabtu, 11 Januari 2025 - 16:22 WIB

KOMPI Indonesia Bakal Gelar Aksi Besar-Besaran Soal Pagar Laut Ilegal

Sabtu, 11 Januari 2025 - 14:24 WIB

Ali Hanafia Lijaya Disebut Dalam Polemik Pemagaran Laut 30 KM

Sabtu, 11 Januari 2025 - 11:15 WIB

IMI Desak KPK Usut Dugaan Korupsi Proyek di Kementerian Perhubungan

Berita Terbaru

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

LQ Indonesia Law Firm Polisikan PT. Huma Medan Asia

Senin, 13 Jan 2025 - 12:05 WIB

Kasatpol PP Kabupaten Bekasi: Surya Wijaya

Seputar Bekasi

FKMPB Pertanyakan Kinerja Kasatpol PP Kabupaten Bekasi

Senin, 13 Jan 2025 - 00:44 WIB

Kantor Pemerintahan Kabupaten Bekasi Jawa Barat

Seputar Bekasi

FKMPB: Pj Bupati Bekasi Kalah Sakti Dengan Kadis DPMD

Senin, 13 Jan 2025 - 00:40 WIB

Foto: Sekjen Mata Hukum, Mukshin Nasir

Berita Utama

Mata Hukum Ingatkan PT. Timah Gugat Para Terdakwa

Sabtu, 11 Jan 2025 - 22:00 WIB

Foto: Berbie Komalasari, Tommy Uno dan Dhea Bacan

Entertainment

Pengusaha Tommy Uno Terima Lukisan Belanda Dari Ketua Umum PJSI

Sabtu, 11 Jan 2025 - 21:44 WIB