BERITA BEKASI – Subandi (39) asal Kampung Balong Prapatan, Desa Sukabakti, Kecamatan Tambelang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, masih berjualan bubur yang menjadi sumber penghasilan sehari-harinya dengan berkeliling ke Kampung dan Perumahan.
Dia tetap melakoni menjual bubur berkeliling meski Pemerintah menghimbau untuk ‘diam di rumah’ atau stay at home dan penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang diberlakukan di Kabupaten Bekasi.
Mekipun begitu, Subandi bersyukur masih ada konsumen yang mau membeli buburnya ditengah maraknya himbauan Pemerintah baik pusat ataupun daerah untuk melawan penyebaran virus Corona.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Untuk pendapatan jauh sebelum Corona. Dulu bawa 3 liter pukul 08.00 WIB sudah habis, sekarang 1 liter aja susah karena muter-muter juga gang udah pada banyak yang di portal,” terangnya ketika berbincang dengan Matafakta.com, Kamis (16/4/2020).
Diakui Subandi, dirinya bukan melawan himbauan Pemerintah, tapi keadaan ekonominya yang memaksanya untuk tetap berjualan guna memenuhi kebutuhan dan makan sehari-hari keluarganya dirumah.
“Bukan ngak takut Corona bang, tapi udah tuntutan. Masa udah banyak yang mati gara-gara Corona kita ngak takut, tapi mau gimana lagi kita punya tanggung jawab anak sama bini. Ngarap bantuan Pemerintah ngak jelas,” ungkapnya.
Senada dengan Subandi yakni, jasa jahit keliling, Odih asal Pulao Besar dengan membawa gerobak motor jahitnya mengungkapkan, dari Pulo Besar keluar masuk Kampung dan Perumahan, hampir semua pintu atau gang Perumahan ditutup.
“Pernah saya menjahit sebelah tetangganya Bupati. Saya tanya, Ibu tetangganya Bupati dapet bantuan ngak? dia jawab yah bang kita aja belum dapat,” pungkasnya. (Usan)