Dampak Corona, Sutradara Roy Wijaya Tunda Produksi Dua Film Horor

- Jurnalis

Minggu, 29 Maret 2020 - 20:27 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

BERITA JAKARTA– Penyebaran virus Corona yang begitu luas membuat industri film di luar dan di dalam negeri ikut kena dampaknya. Diketahui, virus SARS-CoV-2 ini telah menyebar ke 119 negara, dengan jumlah orang terdampak telah lebih dari 119.000 kasus.

Selain Cina, negara lain yang paling terdampak adalah Italia dengan jumlah kasus lebih dari 10.000, Iran dengan jumlah kasus lebih dari 8.000 dan Korea Selatan dengan jumlah kasus lebih dari 7.700 dan Indonesia lebih dari 1000 kasus.

Produser dan Sutradara Cakrawala Film D. Roy Wijaya kepada Matafakta.com, mengatakan, pengaruh terbesar terlihat pada industri perfilman di Indonesia.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Menurutnya, saat ini film film Indonesia secara kualitas dan juga ketersediannya sudah sangat memadai, dan kontribusi film film lokal juga meningkat. Namun sayang, epidemi virus Corona, kembali melunturkan semangat para Cineas lokal,” ucap Roy Minggu (29/3/2020).

Roy mengatakan, sejak virus Corona merebak, setidaknya ada tujuh film Hollywood yang ditunda perilisannya, diantaranya adalah A Quite Place Part II, Mulan, The New Mutants, F9, Peter Rabbit 2: The Runaway, dan Black Widow.

Baca Juga :  KB TK AL-CHASANAH Gelar Imunisasi Polio dan Gerakan Aksi Bergizi

“Untuk film Indonesia sampai saat ini ada dua film yang ditunda rilis sampai waktu belum ditentukan, yakni KKN Desa Penari dan Tersanjung The Movie yang sedianya sama-sama tayang pada 19 Maret 2020, terpkasa harus di tunda,” jelasnya.

Bahkan berbagai persiapan yang sudah matang dilakukan Rumah Produksi Cakrawala Film untuk dua Film Horor yaitu Terror Leak dan Topeng Kramat terpaksa di tunda, sampai batas waktu yang tidak ditentukan dan disesuaikan dengan ijin pemerintah.

Menurut Roy, Corona yang sudah berlangsung hampir 2 bulan di sepanjang tahun 2020 ini, diproyeksi sudah menjadi bencana finansial terbesar di industri sinematik.

“Ini adalah bencana sistematik terbesar bagi industri sinema, babak belur secara finansial dalam jangka pendek,” ungkapnya.

Situasi yang dialami saat ini, kata Roy, bisa jadi sejarah tersendiri bagi industri perfilman Indonesia, karena tidak ada pembanding momen sebelumnya. Apalagi, sampai saat ini tidak bisa dipastikan berapa lama waktu yang dibutuhkan untuk menahan penyebaran virus.

“Begitu wabah telah berhenti, akan butuh waktu lebih lama untuk membujuk orang kembali ke kebiasaan mereka yang lama. Termasuk nonton bioskop,” ungkap dia.

Baca Juga :  Duet Anies & Kaesang di Pilkada DKI Jakarta 2024

Roy menilai, hasil box office akhir pekan ini sudah mulai menunjukkan tanda-tanda apa yang akan terjadi di masa depan. Jelas, konsekuensi keuangan ini kemungkinan akan dirasakan oleh studio, pembuat film seperti Cakrawala Film dan pemilik teater selama bertahun-tahun yang akan datang.

Padahal, pada tahun 2018 sebelumnya, penerimaan box office mencapai rekor tertinggi sepanjang masa sebesar US$ 11,9 miliar di Amerika. Bahkan sebelum virus corona, analis memperkirakan penjualan tiket pada tahun 2020 akan lebih rendah dari 2019.

Sementara ini, penjualan box office Amerika Utara masih naik 3,7 persen dari tahun lalu, dari 1 Januari hingga 1 Maret, menurut data Comscore.

Namun, perkiraan terbaru dari analis Wedbush Michael Pachter memproyeksikan penjualan tiket tahun ini akan turun 2,6 persen menjadi US$ 11,1 miliar.

Ketika Roy Wijaya menulis catatan itu, ada lebih dari 100 kasus COVID-19 yang dikonfirmasi dan Pada hari Minggu, jumlahnya telah meningkat menjadi lebih dari 1000 lebih kasus di Indonesia. (Mul)

Berita Terkait

KB TK AL-CHASANAH Gelar Imunisasi Polio dan Gerakan Aksi Bergizi
Duet Anies & Kaesang di Pilkada DKI Jakarta 2024
Hindari Wartawan, Kajati DKI Jakarta, Rudi Margono “Alergi” Media
Sambut HBA ke 64 Kejati DKI Jakarta Gelar Bakti Sosial
Kalapas Cipinang Bakal Tindak Tegas Jajaran Terlibat Judi Online
Berkas Perkara Kepemilikan Enam Senpi Ilegal Disoal Publik
Kajari Dandeni Herdiana “Curhat” Soal Tak Ada Pisah Sambut di Kejari Jakut
Ketua Panitia FLS2N Jamin Netralitas Penjurian
Berita ini 56 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 26 Juli 2024 - 18:53 WIB

Kejari Blitar Jateng Musnahkan Beragam Barang Bukti Hasil Kejahatan

Jumat, 26 Juli 2024 - 12:52 WIB

LQ Indonesia Law Firm Penuhi Undangan Eksekusi Aset Sitaan KSP-SB Bogor

Kamis, 25 Juli 2024 - 22:19 WIB

Kejagung Soroti “Kejanggalan” Vonis Bebas Anak Bekas Anggota DPR

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:25 WIB

Kejari Kabupaten Tegal Memburu Pelaku Korupsi Dana Desa

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:15 WIB

Kejari Kabupaten Tegal Pamer Hasil Capaian Kinerja

Rabu, 24 Juli 2024 - 21:03 WIB

Kejari Kabupaten Bekasi Selesaikan Kasus Sadi Bin Kadin Dengan Restoratif Justice

Senin, 22 Juli 2024 - 15:41 WIB

Waduh..!!!, Setahun Kejari Jakpus Tak Sidangkan Pemalsuan Surat KSP Indosurya

Jumat, 19 Juli 2024 - 14:40 WIB

Soal Final Kepailitan, Praktisi Hukum Persoalkan Trasparansi Publik PN Jakpus

Berita Terbaru

Foto: Dr. Ujang Iskandar, ST, Msi

Berita Utama

Sang “Tupai” Terjatuh Usai ke Vietnam

Jumat, 26 Jul 2024 - 22:57 WIB