BERITA SEMARANG – Dalam pencegahan virus Corona atau Covid-19 yang sudah mewabah, Polda Jawa Tengah (Jateng) menerapkan penyemprotan disinfektan untuk seluruh anggota dan para tamu yang akan masuk di Mapolda Jateng.
Selain penyemprotan disinfektan, juga dilakukan pemeriksàn suhu kepada seluruh anggota dan tamu yang akan masuk, dimulai dari pintu gerbang utam, area parkir dan pintu masuk gedung Mapolda Jateng.
Kapolda Jateng, Irjen Pol Dr. H. Rycko Amelza Dahniel menyampaikan, sesuai arahan Pemerintah RI dan maklumat Kapolri dalam upaya penanganan covid 19, Polda Jateng melakukan upaya baik yang bersifat ke dalam maupun keluar.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk upaya keluar, pihaknya telah berkoordinasi dengan seluruh Polres untuk menyampaikan kepada masyarakat agar tinggal di rumah dan menghindari kerumunan.
“Selain itu masyarakat harus menjaga kebersihan, cuci tangan dengan benar, menjaga kebersihan rumah, ventilasi rumah harus ada, melakukan penyemprotan, dan berjemur di pagi hari,” ujar Rycko kepada awak media di Mapolda Jateng, Selasa (24/3/2020).
Sedangkan untuk upaya kedalam, pihaknya melakukan sosialisasi pencegahan, dimana dalam situasi seperti ini Polri tetap bekerja melayani masyarakat. Untuk itu seluruh anggota harus menjalani pemeriksaan suhu, penyemprotan disinfektan, cuci tangan dan memakai masker sebelum memasuki gedung.
Selain itu, anggota juga melakukan bersih-bersih asrama, melakukan penyemprotan disinfektan, menyiapkan hand sanitizer, berjemur, buka jendela agar matahari bisa masuk untuk pencegahan menyebarnya covid 19.
“Kita juga telah menyiapkan RS Bhayangkara Polri, dimana RS Bhayangkara Polri menyiapkan satu lantai khusus yang berisi 36 kamar dalam mendukung Provinsi Jateng untuk mengisolasi apabila ada yang positif covid 19,” terang Rycko.
Terkait kelangkaan hand sanitizer dan masker, Kapolda menyampaikan bahwa khusus hand sanitizer, RS Bhayangkara Polri meracik sendiri dan didistribusikan untuk seluruh anggota.
“Untuk masker telah berkoordinasi dengan produsen agar semakin banyak produksinya, dan terus mengontrol harga jualnya,” tandasnya.
Terkait Maklumat Kapolri tentang berkerumun, Kapolda tegaskan akan bubarkan secara paksa jika ada masyarakat yang membandel meski sudah diberitahu. “Saya percaya kepada warga Jateng, dengan cara persuasif, diberitahu, mereka akan mematuhinya,” pungkas Ryco. (Nining)
Biro Semarang