BERITA SEMARANG – ATW Solar & AIREF lakukan uji coba terakhir mesin pembuat es bertenaga surya di PT. Selaras Mandiri Teknik yang merupakan produsen mesin pendingin & pembuat es merk AIREF di Kecamatan Beji, Pasuruan, Jawa Timur, Jum’at (6/3/2020).
Eduardus Pandik, Manajer Teknik PT. ATW Solar mengatakan, selama ini masyarakat nelayan di daerah pelosok membuat es menggunakan mesin bertenaga diesel yang membutuhkan bahan bakar minyak. Hal ini disebabkan listrik belum bisa menjangkau daerah-daerah terpencil di Indonesia. Bahkan selama ini para nelayan juga kesulitan mendapatkan es.
“Tantangan inilah yang memotivasi PT. Selaras Mandiri Teknik dan PT. ATW Solar (distributor panel surya merk REC Norwegia untuk Indonesia), dikoordinasi oleh GIZ (organisasi non profit kerjasama Indonesia – Jerman), untuk mengembangkan mesin pembuat es bertenaga surya,” jelas Eduardus Pandik, di Semarang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dikatakan, mesin tersebut telah melalui proses penelitian dan pengujian selama 3 tahun di Pasuruan, Jawa Timur, dan akan dihibahkan kepada masyarakat nelayan di Sulamu, NTT pada bulan April 2020 mendatang.
“Keunikan mesin ini ada pada pemanfaatan baterai yang sesedikit mungkin, sehingga biayanya lebih kecil dibanding mesin es tenaga surya pada umumnya,” ujar dia.
“Dengan berlimpahnya cahaya matahari di Indonesia, tentu saja penggunaan mesin pembuat es bertenaga surya ini menjadi lebih efektif dan efisien dibanding dengan yang bertenaga mesin diesel, khususnya untuk daerah terpencil,” kata Direktur Utama PT. Selaras Mandiri Teknik, Iwan Chandra.
Selain itu, mesin pembuat es tenaga surya ini lebih ramah lingkungan karena menggunakan refrigeran R 290 (propan) yang memiliki dampak terhadap pemanasan global sangat rendah.
Sementara Perwakilan ATW Solar, Bambang Widjanarko menyampaikan, mesin ini dapat memproduksi hingga 250 ton es dalam satu tahun. Artinya mesin ini dapat mendinginkan 500 ton ikan. Ini dapat menciptakan pendapatan hingga 70.000 dolar AS (sekitar 950 juta rupiah), juga dapat meningkatkan daya jual dan kesejahteraan para nelayan di pelosok.
Mesin pembuat es tambahnya, bertenaga surya yang sudah memenuhi standar nasional Indonesia ini sedang diupayakan oleh GIZ Jerman untuk memenuhi standar industri Jerman, sebelum dipamerkan di Hannover Messe yang seyogyanya akan dihelat pada bulan April 2020.
“Namun karena meluasnya wabah virus Corona, terpaksa diundur hingga bulan Juli dan direncanakan akan dibuka oleh Kanselir Jerman Angela Merkel & Presiden RI, Joko Widodo. Tahun ini Indonesia akan menjadi country partner Hannover Messe Jerman,” pungkas Bambang. (Nining)