BERITA SEMARANG – Dampak dari merebaknya virus corona (covid-19) yang berasal dari Tiongkok ke beberapa negara di berbagai belahan dunia, trend Export & Import barang sudah mengalami penurunan volume sejak awal tahun 2020.
“Hal itu tentu saja berpengaruh terhadap utilisasi truk di Indonesia, karena selama ini truk masih menjadi primadona transportasi barang dengan margin 80 persen, jauh dibanding kereta api, kapal laut/sungai, dan pesawat terbang secara berurutan,” ungkap Wakil Ketua DPD Asosiasi Pengusaha Truk Indonesia (Aptrindo) Jateng & DIY, Bambang Widjanarko kepada Beritaekspres.com, di Semarang, Jawa Tengah, Senin (2/3/2020).
Bambang berpendapat, dalam 2 bulan pertama di tahun 2020, Jakarta sebagai sentra industri dan ekonomi Indonesia yang sudah berulang kali terendam banjir, mengakibatkan produksi dan distribusi barang sempat beberapa kali terkendala.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Hampir seluruh truk yang ada di Jawa dan Sumatera mengambil muatan dari Jakarta untuk didistribusikan ke pelosok-pelosok Jawa dan Sumatera,” terang Bambang.
“Saya kira sulit untuk berharap ada pertumbuhan di sektor logistik tanah air pada tahun ini, bisa jadi malah minus dibanding tahun lalu, mengingat masih ada lagi masalah kesehatan yang sedang menghantui masyarakat Indonesia berupa virus corona yang baru saja diumumkan oleh pemerintah telah mulai menulari warga Indonesia, dampak ekonominya baru akan kita rasakan hari-hari kedepan,” jelas Bambang.
“Sebenarnya kita tidak perlu merasa panik berlebihan, apalagi saling menyalahkan, karena justru akan semakin memperburuk situasi nasional. Dalam menghadapi permasalahan besar, masyarakat harus tetap bersatu, bisa berpikir logis, cermat dan bersikap hati-hati,” tandas Bambang. (Nining)
Biro Semarang