BERITA BREBES – Banjir akibat limpasan air Sungai Babakan di Kecamatan Ketanggungan, Kabupaten Brebes, Jawa Tengah, kembali terjadi di Desa Ketanggungan, tepatnya di RT03/RW04, Rabu (19/2/2020) malam.
Pagi tadi, puluhan masyarakat melakukan pembersihan lingkungan terutama jalan yang menjadi sarana vital.
Hal ini dibenarkan Danramil 15 Ketanggungan, Kapten Infanteri Sugeng Wiratno melalui Bati Tuud Koramil, Serma Watimin.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Sebanyak 20 orang warga setempat dibantu 4 orang Babinsa ikut membantu membersihkan lumpur di atas permukaan jalan di gang-gang desa, sehingga tidak membahayakan para pengguna jalan yang melintas,” ucapnya melalui pesan whatsapp kepada Matafakta.com, Kamis (20/2/2020).
Dikatakannya lebih lanjut, banjir itu dipicu hujan deras yang terjadi pada Rabu 19 Februari 2020 yang mengguyur wilayah selatan Brebes, termasuk di Kecamatan Ketanggungan mulai pukul 16.30-22.00 WIB.
Tanggul Sungai Babakan yang tak mampu menampung debit air, membuat air meluap dan sempat menggenangi puluhan pemukiman warga dengan ketinggian antara 0,5-1 meter, termasuk membuat Jalan Provinsi dari Jakarta menuju wilayah Kabupaten Purwokerto, Jawa Tengah.
Pukul 00.14 WIB air sudah berangsur-angsur surut dan aktivitas lalu-lintas mulai normal kembali walaupun para pengendara sangat berhati-hati.
Sementara itu, Kepala Desa, Sofani, mengapresiasi pekerjaan sosial yang dilakukan masyarakatnya yang dibantu perangkat desa dan TNI.
Menurutnya, banjir seperti ini sudah sering terjadi di wilayahnya. Upaya pengerukan sedimentasi dan penebalan serta peninggian tanggul telah dilakukan oleh dinas terkait, namun karena debit air yang melimpah limpasan air terjadi kali ini.
Untuk diketahui sebelumnya, banjir merendam lima desa dan ruas jalan akibat jebolnya dua titik tanggul Sungai Babakan di Desa Ketanggungan dan Cikeusal Lor.
Di kedua titik ini prioritas penanganan cepat dilakukan oleh Kementerian PUPR bersama pihak BBWS Cimanuk Cisanggarung, menerjunkan setidaknya 7 alat berat dalam waktu 10 hari.
Perbaikan ini dilakukan mulai dari Desa Cikeusal Lor sampai hulu sepanjang 4 kilometer, termasuk membuat tanggul baru. Upaya penambalan tanggul di titik rawan juga dilakukan masyarakat setempat dibantu unsur terkait, dengan menggunakan karung yang diisi tanah. (Aan)