BERITA JAKARTA – Ketua Presidium Indonesia Police Watch (IPW) Neta S Pane mengungkapkan, jumlah korban yang terkonfirmasi terkena virus corona di Indonesia sudah mencapai 19 orang. Namun sayangnya, pemantauan serius yang dilakukan Pemerintah baru hanya terfokus pada warga Indonesia yang baru pulang dari luar negeri.
“Sementara pemantauan terhadap para pekerja asal RRC yang ada di Indonesia sepertinya terabaikan. Bahkan Jubir khusus corona belum pernah memaparkan bagaimana sesungguhnya, kondisi para pekerja asal RRC yang tersebar di seluruh Indonesia tersebut,” terang Neta, Selasa (10/3/2020).
Bisa jadi sambung Neta, hal dikarenakan Pemerintah begitu sibuk dengan isu corona, sehingga kurang fokus dalam memperhatikan para pekerja asal RRC ini. Sebab itu IPW berharap Dokkes Polri turun tangan membantu Pemerintah mencermati, memantau dan mempublikasikan perkembangan kesehatan para pekerja asal RRC tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Selama ini, Pemerintah maupun juru bicara kasus corona, sama sekali tidak pernah mempublikasikan keberadaan isu corona di kalangan pekerja asal RRC, apakah mereka semua aman dan terbebas dari virus atau tidak,” ulasnya.
Dikatakan Neta, dari data yang dihimpun IPW, saat ini di bulan Maret 2020, di Indonesia jumlah tenaga kerja resmi asal RRC ada 40.357 orang. Naik 8.148 orang dibandingkan tahun 2018. Mereka tersebar di berbagai daerah di Indonesia untuk mengerjakan berbagai proyek, mulai dari inprastruktur hingga pembangkit listrik.
Diantaranya lanjut Neta, di Buleleng Bali, di Batang Jawa Tengah, di Langkat Sumut, Cilacap Jateng, Gunung Mas Kalteng, Batam, Gorontalo Utara, Nagan Raya Aceh, Bengkulu Tengah, Jember Jatim, Meikarta Bekasi, Manokwari Papua, Tanjungbalai Karimun, Cilengon Banten, Samarinda Kaltim, Morowali Sulteng dan lain-lain.
“Terbanyak tenaga kerja asal RRC diperkirakan berada di Meikarta Bekasi dan Morowali. Jumlah di kedua tempat itu lebih dari 6.000 orang,” ungkapnya.
Melihat banyaknya jumlah pekerja asal RRC tersebut sudah saatnya Pemerintah bersikap serius mencermatinya. Jubir Corona harus menjelaskan kesehatan para pekerja itu secara terang benderang.
“Polri lewat Dokkesnya perlu turun tangan membantu, mengingat Polri memiliki anggota hingga ke Polsek. Sehingga masyarakat tidak resah dan mendapat kepastian mengenai isu virus corona,” pungkasnya. (Usan)