BERITA JAKARTA – Harga bawang putih di Pasar Induk Kramatjati, Jakarta Timur, sejak beberapa hari belakangan ini merangsek naik. Hingga, Senin (3/2/2020), stok bawang putih yang ada hanya 4 ton, dipastikan akan terus meroket.
Kepada Matafakta.com, salah seorang pedagang di Pasar Induk Kramatjati, Syamsul (44) mengatakan, harga bawang putih sejak dua pekan belakangan ini terus naik menjadi Rp42 ribu perkilo.
“Sebelumnya, cuma Rp38 ribu perkilo, tapi hari ini harga bawang putih naik lagi,” katanya saat ditemui di pasar Induk Kramatjati.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Syamsul, memprediksi harga itu akan kembali meroket, karena stok yang ada sudah mulai menipis. Sementara, kiriman tak kunjung datang.
“Seperti biasa saja, kalau barang nggak ada pasti jadi mahal. Apalagi dari kemarin sudah nggak ada kiriman bawang lagi,” ungkapnya.
Saat ini sambung Syamsul, stok bawang putih ditempatnya hanya tinggal 20 karung sisa barang beberapa hari lalu.
“Ini kalau dijual ya pasti tinggi, karena barangnya langka. Makanya paling saya jual cuma untuk langganan saja,” ujarnya.
Terkait kondisi saat ini lanjut Syamsul, berharap Pemerintah mulai memberi perhatian untuk mencegah harga bawang putih kembali meroket. Caranya, dengan menambah pasokan bawang putih impor agar stok tetap terjaga.
“Kalau ngga ditambahin stoknya bisa tambah tinggi harganya. Kita juga yang repot, nggak ada yang beli barang,” ujarnya.
Sementara, Kepala Pasar Induk Kramatjati, Agus Lamun mengatakan, saat ini stok bawang putih ditempatnya memang terus menipis hanya tersisa 4 ton, berbeda jauh dari hari sebelumnya yang mencapai 16 ton.
“Turunnya cukup banyak, mudah-mudahan masih bisa diatasi. Kita berharap, Pemerintah membantu memfasilitasi agar stok yang ada hari ini ditambah,” ujarnya.
Karena bawang putih sendiri tambah Agus, merupakan kewenangan Pemerintah. Oleh karena itu, pihaknya berharap dilakukan penambahan.
“Bawang putih itu kan tergantung impor dari Cina. Kami berharap Pemerintah kendalikan lagi impor bawang putih,” pungkasnya. (Stave)