BERITA BEKASI – Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Bekasi, terus melakukan penyelidikan hingga penyidikan pada beberapa dugaan kasus Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) dilingkungan Pemerintah Kota (Pemkot) Bekasi, Jawa Barat.
Bahkan proses hukum yang tengah berjalan ditangani Tim Jaksa Penyidikan Khusus (Pidsus) Kejari Kota Bekasi pada beberapa dugaan kasus Tipikor di Pemkot Bekasi ada yang sudah memasuki penyidikan hingga ke babak berikutnya.
“Tim Pidsus Kejari Kota Bekasi penyelidikan dan penyidikan beberapa dugaan Tipikor,” tulis Kejaksaan melalui balasan komentar nitizen dalam Instagram @Kejaksaannegerikotabekasi menjawab pertanyaan nitizen yang geram atas dugaan Tipikor yang dinilai lambat penanganan hukumnya.
Untuk proses perkara dugaan tindak pidan korupsi yang masuk ketahap penyidikan, pihak Kejaksaan harus masih menunggu hasil audit kerugian negara dari perkara yang terus berjalan proses penyidikannya.
“Proses masih terus berjalan dan tim Kejari masih menunggu hasil audit yang menghitung kerugian negaranya,” balas Kejaksaan atas pertanyaan nitizen beberapa perkara dugaan Tipikor yang hingga jelang akhir tahun belum ada rillis dari Kejari Kota Bekasi.
Menanggapi hal itu, Ketua Umum Lembaga Independen Anti Rasuah (LIAR), Nofal mengatakan, sepanjang 2023 belum ada prestasi atau gebrakan dari Kejari Kota Bekasi diwilayah dalam pemberantasan kasus korupsi.
“Bahasanya itu, belum ada laporan atau masih dalam penyelidikan. Intinya belum pernah dengar sepanjang 2023. Namun dugaan penyimpangan banyak disuarakan para pengkritis dan sosial kontrol di Kota Bekasi,” kata Nofal.
Terakhir, sambung Nofal, sempat menghangat kasus dugaan korupsi pengadaan Eskavator di Dinas Lingkungan Hidup (LH) Kota Bekasi dan pengadaan alat-alat olahraga pada Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora), Kota Bekasi.
“Seingat saya masih banyak yang lain yang sering disuarakan namun tidak satupun bisa diungkap Kejari Kota Bekasi. Ya, semoga aja Kajari yang baru bisa menunjukan gebrakan dalam pemberantasan korupsi di Kota Bekasi,” pungkas Nofal. (Dhendi)