BERITA BEKASI – Akibat hampir 10 tahun tidak kunjung diperbaiki Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bekasi, kaum perempuan dari kalangan ibu rumah tangga di Kampung Rancaiga RT02/RW04, Desa Cipayung, Kecamatan Cikarang Timur, tanami jalan berlubang dengan pohon pisang.
Aksi itu, dilakukan sebagai bentuk kekecewaan ibu – ibu rumah tangga diwilayah tersebut terhadap Pembangunan di Kabupaten Bekasi yang dinilai tidak merata, meskipun sudah beberapa kali berganti Camat dan Kepala Daerah, tetap nasib Jalan Rancaiga tidak tersentuh.
Sambil menanami pohon pisang, kaum ibu rumah tangga itu berteriak memohon kepada Pj. Bupati Bekasi, Dani Ramdan agar meninjau Jalan Rancaiga yang merupakan Jalan Alternatif penghubung antara Desa Cipayung dan Desa Pasirtanjung, Kecamatan Cikarang Pusat, tepatnya menuju pusat Pemerintahan Kabupaten Bekasi.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Jalan Rancaiga ini sudah lama tidak dibangun, sudah gonta-ganti Bupati, begitu juga gonta-ganti Camat hingga saat ini, tetap saja Jalan Rancaiga ini tidak kunjung di bangun. Kami warga mohon kepada Pak Dani untuk meninjau langsung ke lokasi,” uangkap Emis Azis salah satu perwakilan ibu-ibu rumah tangga, Rabu (15/6/2022).
Ibu dua anak yang akrab disapa mamah Eko ini, kembali menambahkan, setelah melakukan aksi nanam pohon pisang, dirinya bersama warga Rancaiga langsung melakukan gorol, karena Kades Cipayung memberikan sisa tungku pembakaran batanya yang sudah tidak terpakai.
“Saya atas nama warga Kampung Rancaiga mengucapkan terima kasih kepada pak H. Ajan Kades Cipayung yang telah memberikan solusi dengan memberikan bata bekas tungku pembakaran lionya. Jadi jalan yang banyak lubang seperti kubangan kerbau kini baru sebagian sudah kami urug dengan gorol bersama warga Rancaiga,” tegasnya.
Terpisah, Kepala Desa Cipayung, H. Ajan saat dimintai tanggapan terkait aksi tersebut mengaku, sudah menerima laporan dari RT dan RW bahwa warga Kampung Rancaiga akan melakukan aksi di jalan dengan menanam pohon pisang. Dirinya terus berupaya dengan melalui Musrenbang agar Jalan Rancaiga bisa segera dibangun.
“Jalan Rancaiga yang belum di cor itu panjangnya sekira 500 meter dengan Lebar 5 meter. Sempat memang warga Rancaiga untuk sementara minta jalan yang berlubang itu di timbun dan mereka mau gotong royong. Kebetulan ada tungku bekas pembakaran batu bata yang memang sudah tidak terpakai, jadi untuk sementara jalan yang berlubang ditimbun agar tidak bisa dilalui,” terang H. Ajan.
Ditambahkan H. Ajan, untuk tahun 2023 Jalan Rancaiga sudah diusulkan kembali dan mudah-mudahan masuk pada skala prioritas. Ia mengaku akan terus mengawal dalam tahapan melalui Musrenbang dengan harapan Jalan Rancaiga bisa terealisasi, karena itu Jalan Kabupaten.
“SK jalan tersebut yaitu di Dinas PUPR Bidang Sumber Daya Air Binamarga Bina Kontruksi nama jalan tersebut yaitu Jalan Cipayung-Cilampayan sebagai Jalan Alternatif yang bisa menghubungkan antara dua Desa yaitu Desa Cipayung ke Desa Pasirtanjung untuk menuju ke Pemda Kabupaten Bekasi,” pungkasnya. (Hasrul)