Bunga Melati Pemalang Warnai Pengembangan Kampung Florikultura

- Jurnalis

Selasa, 14 Juni 2022 - 08:50 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Budidaya Bunga Melati

Budidaya Bunga Melati

BERITA JAKARTA – Bunga melati merupakan salah satu tanaman hias yang cukup populer untuk dibudidayakan di Indonesia. Bunga dapat ditanam pekarangan hingga dalam skala besar sebagai sumber pasokan bahan baku industri aromatik dan minuman.

Tanaman Melati dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik di dataran rendah sampai dataran tinggi pada ketinggian 10 – 1.600 MDPL. Meskipun demikian, tiap jenis melati mempunyai daya adaptasi tersendiri terhadap lingkungan tumbuh.

Sentra pertanaman melati banyak terdapat di Pulau Jawa, yakni Jawa Tengah dan Jawa Timur serta di Pulau Kalimantan, tepatnya di Kalimantan Selatan. Di wilayah sentra tersebut, melati banyak diusahakan dalam hamparan yang cukup luas.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Kendati demikian di wilayah lain juga banyak terdapat tanaman melati, namun hanya sebagai tanaman pekarangan atau tanaman hias saja.

Prospek usaha tanaman bunga Melati dinilai oleh Direktur Buah dan Florikultura, Liferdi Lukman sangat bagus. Permintaan akan Melati tidak pernah mengalami penurunan dan harganya cenderung stabil. Bahkan, peluang ekspornya juga sangat luas karena kompetitor negara eksportir untuk Melati masih minim.

Baca Juga :  Dugaan Dewas KPK "Lindungi" Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK

Dengan perluasan pengembangan Melati ini, nantinya akan menjadi salah satu perhatian Kementerian Pertanian ke depannya dalam mendukung Gerakan Tiga Kali Ekspor (GRATiEks).

“Daerah-daerah potensial seperti Kabupaten Pemalang kita alokasikan untuk pengembangan Melati secara ekstensifikasi sejak tahun 2019. Tahun 2022 ini, Pemalang kita dorong pengembangannya sampai dengan 5.000 M2 dalam bentuk Kampung Florikultura melalui dana APBN,” terang Liferdi saat ditemui di ruang kerjanya, Senin (13/6/2022).

Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Pemalang, Wahadi menyampaikan kesiapannya dalam mendukung program Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktorat Jenderal Hortikultura dalam pengembangan Kampung Melati di Kabupaten Pemalang.

Menurut Data BPS, luas pertanaman Melati di Kabupaten Pemalang pada tahun 2021 tercatat seluas 424.079 Ha. Selain itu, pada tahun 2021, secara nasional tercatat produksi Melati sebesar 28.124.669 kg meningkat 2,87 persen dibandingkan tahun 2020.

Di Kabupaten Pemalang, tepatnya di Kecamatan Ulujami ada sekitar 8 desa yang menjadi sentra pengembangan Melati yaitu Desa Ketapang, Desa Mojo, Desa Kaliprau, Desa Tasikrejo, Desa Kertosari, Desa Blendung, Desa Limbangan dan Desa Pesantren.

Khusus untuk Kabupaten Pemalang sendiri produksi Melati tercatat sebesar 5.010.226 kg meningkat 24,28 persen dibandingkan tahun 2020, sehingga Melati sangat potensial dikembangkan di Kabupaten Pemalang.

Baca Juga :  Diduga Hakim Vonis Bebas Gregorius Ronald Tanur Terkena OTT

“Apalagi secara agroklimat wilayah Pemalang juga sangat mendukung,” papar Wahadi penuh semangat pada Tim Kelompok Florikultura saat melakukan pemantauan penyaluran benih Melati varietas Emprit Bandar Arum di Kabupaten Pemalang, April lalu.

Sementara itu, menurut Ketua Kelompok Tani Marsudi Makmur, Tejo dari Desa Ketapang menjelaskan varietas Melati Emprit Bandar Arum dari Kabupaten Pemalang memiliki wangi yang lebih kuat dan menyengat dibandingkan dengan varietas lainnya seperti Ratoh Ebuh.

“Wanginya sangat khas dan awet. Jadi sangat cocok digunakan sebagai citra aromatik untuk Melati. Ini yang menyebabkan Melati asal Pemalang selalu diburu. Harga Emprit Bandar Arum cukup stabil, biasanya kami menjual Rp25.000 per kilogram,” jelas Tejo.

Tejo menambahkan, setiap anggota kelompok taninya bisa mengumpulkan sampai 15 kilogram setiap hari. Permintaan Melati di Pemalang paling besar berasal dari pabrik-pabrik teh di sekitar kawasan Pantura, Jawa Tengah.

Selain itu, permintaan bunga Melati juga banyak untuk upacara adat, keagamaan dan pernikahan dari kota-kota besar, seperti Yogyakarta, Surabaya dan Jakarta. (Sofyan)

Berita Terkait

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran
Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar
Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?
Soal Kasus Suap, Kejagung Berencana Periksa Tiga Hakim Agung
Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK
Badai KKN Menerpa Mahkamah Agung
Kongkalingkong Perkara Tim Saber Pungli Kejagung Amankan Duit Rp1 Triliun
Kisah Majelis Hakim PN Surabaya “Nyambi” Kuasa Hukum Kena OTT
Berita ini 6 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 17:56 WIB

Pakar Hukum: Harapan Untuk Pemerintahan Prabowo & Gibran

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 09:56 WIB

Warning Penyidik Kepada Pihak yang Pernah Kerjasama Dengan Zarof Ricar

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 01:07 WIB

Tiga Hakim Agung “Tersengat” Perkara Gregorius Ronald Tannur?

Sabtu, 26 Oktober 2024 - 00:12 WIB

Soal Kasus Suap, Kejagung Berencana Periksa Tiga Hakim Agung

Jumat, 25 Oktober 2024 - 23:56 WIB

Dugaan Dewas KPK “Lindungi” Deputi Pencegahan dan Monitoring KPK

Berita Terbaru

Foto: Perumda Tirta Patriot Kota Bekasi

Seputar Bekasi

Pj Walikota Bekasi Diminta Evaluasi Jajaran Perumda Tirta Patriot

Senin, 28 Okt 2024 - 07:54 WIB

Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard-5402

Internasional

Bakamla RI Usir Kapal China Coast Guard-5402

Minggu, 27 Okt 2024 - 12:14 WIB

London Metal Exchange

Berita Ekonomi

Global Quotient Fund Indonesia “London Metal Exchange”

Minggu, 27 Okt 2024 - 07:47 WIB