BERITA BEKASI – Polres Metro (Polrestro) Bekasi memastikan bahwa kasus tabrakan antara sepeda motor dan mobil Fortuner di Jalan Raya Inspeksi Kalimalang merupakan kejadian yang direkayasa.
Kapolres Metro Bekasi Komisaris Besar (Kombes) Pol. Gidion Arif Setyawan menjelaskan, bahwa rekayasa kasus itu didalangi oleh orang yang sebelumnya dikabarkan hilang yakni, Wahyu Suhada.
“Hasil penyelidikan, baik secara saintifik dan data-data lapangan, polisi menyimpulkan bahwa kejadian kemarin merupakan kejadian yang direkayasa dan diinisiasi oleh Wahyu,” kata Gidion, Senin (6/6/2022).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Gidion memastikan, bahwa Wahyu Suhada masih hidup dan kini masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) yang diburu polisi.
Peristiwa tersebut, sempat dinyatakan hilangnya Wahyu Suhada (35) pengemudi sepeda motor yang hilang terseret arus aliran Irigasi Kalimalang pada Sabtu 4 Mei 2022 lalu, ternyata hanya rekayasa.
“Tujuannya agar mendapatkan uang klaim asuransi kematian bernilai miliaran rupiah. Mereka sudah merencanakan dan merancang sedemikian rupa kejadian ini sebulan sebelumnya di daerah Bogor,” ungkap Gidion.
Gideon menceritakan, awalnya, Dena Surya Kusuma (25) dan Asep Rian Irawan berangkat dari kediaman Wahyu bersama Abdil Mulki (37) di Kota Bekasi menuju Teluk Jambe, Karawang pada Sabtu 4 Juni 2022 pukul 00.30 WIB.
Mereka berempat pergi ke lokasi mengendarai satu mobil dan dua motor. Pukul 02.00 WIB, mereka merusak motor Kawasaki KLX bernomor polisi F 6058 FHB yang di dalam laporan polisi disebutkan dikendarai oleh Wahyu dan Mulki saat terjadi kecelakaan.
“Di Teluk Jambe, mereka sengaja merusak sepeda motor bagian belakang dengan menggunakan batu. Setelah itu para pelaku kembali menuju arah Bekasi melalui jalur Kalimalang,” ucapnya.
Sebelum tiba di lokasi, Wahyu yang awalnya menumpangi motor bersama Mulki, berpindah ke mobil. Kemudian ia menyuruh Mulki untuk menabrakkannya ke Kalimalang.
Setelah itu, Mulki yang terjatuh di pinggir Kalimalang ditolong oleh Asep. Kemudian, Dena yang juga berada di lokasi langsung melaporkan kejadian tersebut ke Polsek Cikarang Pusat.
Wahyu kemudian pergi melarikan diri sehingga teman-temannya bisa mengarang cerita seolah-olah hilang tenggelam di Kalimalang karena ditabrak mobil Fortuner. Polisi hingga kini tengah mencari keberadaan Wahyu yang buron.
“Wahyu ini merekayasa cerita agar ia bisa mendapatkan klaim asuransi kematian yang nilainya Rp3 miliar,” pungkas Gidion. (Hasrul)