Ade Puspitasari: Penangkapan Walikota Bekasi Oleh KPK Bukan OTT

- Jurnalis

Minggu, 9 Januari 2022 - 21:58 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ade Puspitasari Bersama Rahmat Effendi

Foto: Ade Puspitasari Bersama Rahmat Effendi

BERITA BEKASI – Ketua DPD Partai Golkar Kota Bekasi resmi rekomendasi DPD Golkar Provinsi Jawa Barat, Ade Puspitasari, angkat bicara terkait Operasi Tangkap Tangan (OTT) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) beberapa waktu lalu di Kota Bekasi.

Dalam penggalan video yang beredar di media sosial putri dari Rahmat Effendi tersebut mengatakan, penangkapan ayahnya bukanlah OTT, lantaran tidak ada transaksi dan juga uang yang diamankan KPK saat itu.

“Saksinya banyak, staf yang di rumah itu saksi semua, bagaimana Pak Wali dijemput di rumah, bagaimana Pak Wali hanya membawa badan dan tidak membawa uang sepeserpun,” kata Ade, Sabtu (8/1/2022).

Dia menduga, penangkapan Walikota Bekasi Rahmat Effendi atau biasa disapa bang Pepen peraih berbagai prestasi itu bermuatan politis, karena tidak memiliki unsur sebagaimana OTT pada umumnya.

“Logikanya OTT, saya (transaksi), bang, saya serahkan (uang), saya ke gap. Ini tidak ada. Bahwa Pak Wali beserta KPK tidak membawa uang dari Pendopo,” ulasnya.

Diungkapkan Ade, uang yang ada di KPK itu uang yang di luar, dari pihak ketiga, dari Kepala Dinas, dari Camat. Itu pengembangan, tidak ada OTT seperti apa yang kencang menyeruak ke public.

Baca Juga :  Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Ade mensinyalir ada yang tengah berupaya menjatuhkan nama baik sang ayah dengan melakukan pembunuhan karakter melalui skenario OTT. Dia pun menduga Partainya tengah diincar pihak tertentu.

“Memang ini pembunuhan karakter, memang ini kuning sedang diincar. Kita tahu sama tahu siapa yang mengincar kuning,” sindirnya.

Ade juga menyinggung kemungkinan berkoalisi dengan Partai tertentu pada 2024 untuk memenangkan Partai Golkar memimpin Kota Bekasi.

“Tapi nanti 2024, jika kuning koalisi dengan orange, matilah warna yang lain,” pungkas Ade yang disambut tepuk tangan para kader. (Usan)

Berita Terkait

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung
Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum
Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung
Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung
Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi
Miris…!!!, Kantor Pemenang Tender Ratusan Miliar Kejagung Tak Punya Karyawan
Netralitas Pemerintah Pada Pilkada 2024 di Jawa Tengah
LQ: Jangan Jadikan Drs. Hijanto Fanardy Menjadi Pengemis Keadilan
Berita ini 8 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 22 November 2024 - 22:49 WIB

Membongkar Dugaan Korupsi Alat Intelijen di Kejaksaan Agung

Jumat, 22 November 2024 - 09:03 WIB

Keterpilihan Pimpinan KPK Gambaran Buruk Independensi Penegakan Hukum

Jumat, 22 November 2024 - 08:33 WIB

Publik Meragukan Proyek Intelijen Kejagung

Kamis, 21 November 2024 - 09:55 WIB

Dugaan Proyek “Dagelan” Intelijen di Kejaksaan Agung

Rabu, 20 November 2024 - 08:16 WIB

Modus Proyek PL, Celah Oknum Petinggi Kejagung Untuk Korupsi

Berita Terbaru

Paslon Nomor Urut 03, Tri Adhianto-Haris Bobihoe

Seputar Bekasi

LSI Rilis Survey Dimasa Tenang, AMPUH: Bawaslu Kota Bekasi Jangan Diam

Senin, 25 Nov 2024 - 13:23 WIB

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB