BNPT, ISMI, Habibie Center Siap Wujudkan Kawasan Khusus Terpadu Nusantara

- Jurnalis

Selasa, 31 Agustus 2021 - 07:35 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Penandatanganan MoU antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), dan The Habibie Center (THC) di Jakarta, Senin (30/8/2021), disaksikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar (Foto: Istimewa)

Penandatanganan MoU antara Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI), dan The Habibie Center (THC) di Jakarta, Senin (30/8/2021), disaksikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar (Foto: Istimewa)

JAKARTA – Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT), Ikatan Saudagar Muslim Indonesia (ISMI) dan The Habibie Center (THC) sepakat berkolaborasi untuk membangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) bagi kepentingan pengembangan ekonomi para penyintas dan mantan narapidana teroris (napiter).

Penandatanganan Nota Kesepahaman (MoU) ketiga pihak dilakukan di Jakarta, Senin 30 Agustus 2021, masing-masing oleh Untung Budiharto (Sekretaris Utama BNPT), Ilham Akbar Habibie (Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat ISMI), dan Dewi Fortuna Anwar (Direktur Riset THC) serta disaksikan oleh Kepala BNPT Komjen Pol Boy Rafli Amar.

Hadir mendampingi Ketua Umum ISMI yaitu Juliana Wahid (Sekretaris Jenderal), HM Suaidy (Waketum), dan Andi Djuwaeli (Direktur Kawasan Strategis), sedangkan dari THC adalah Mohammad Hasan Ansori.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Ketiga pihak sepakat bekerjasama membangun Kawasan Khusus Terpadu Nusantara (KKTN) yang dimulai di lima propinsi, yakni Provinsi Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Tenggara.

KKTN itu sendiri akan dibangun di lahan milik negara bagi kepentingan pengembangan ekonomi para penyintas dan mantan napiter sebagai bagian penting dan strategis dari upaya menjaga keutuhan NKRI dan penguatan perekonomian bangsa dengan menggunakan konsep Agro-Edu-Tourism.

Kepala BNPT Boy Rafli Amar dalam kata sambutannya pada acara penandatanganan Nota Kesepahaman antara lain menyatakan, hadirnya KKTN diharapkan menjadi pencegah virus radikal dan intoleran di kalangan penyintas dan mantan napiter.

Ia juga mengingatkan, sasaran kelompok yang bisa menjadi virus radikal dan intoleran adalah anak-anak muda dan perempuan yang pemahaman agamanya sangat dangkal dan isu agama dijadikan doktrin untuk merekrut kelompok sasaran tersebut.

Selain itu, menurut Kepala BNPT, terorisme oleh kelompok teror dijadikan sebagai agama, padahal dakwah agama tidak mengajarkan kekerasan terhadap sesama manusia walaupun berbeda agama.

Boy Rafli Amar juga mengingatkan perlunya upaya mengantisipasi perkembangan kelompok teroris Internasional seperti ISIS dan Jamaah Islamiyah serta perkembangan terbaru di Afganistan.

Sementara itu Ketua Umum MPP ISMI Ilham Akbar Habibie menyatakan, Indonesia menjadi “hot spot” berkembangnya segala faham agama, termasuk terorisme, sehingga perlu adanya upaya pencegahan dini melalui peran negara, bahkan negara perlu melahirkan peluang usaha, salah satunya membuka usaha dalam bentuk KKTN ISMI, menurut Ilham Habibie memiliki sumber daya manusia guna mendukung keberadaan KKTN untuk menjadi pusat agro-Edu-Tourisme.

Pada kesempatan yang sama Direktur Riset THC Dewi Fortuna Anwar menyampaikan hasil kajian dan pengamatan THC, yakni bahwa negara-negara modern di Eropa saat ini cenderung menjadi negara sekuler dan menjauh dari gereja sehingga gereja menjadi sepi.

Sementara negara-negara di Asia, khususnya Indonesia cenderung menjadi negara religius dan kegiatan keagamaannya semarak, demikian Dewi Fortuna Anwar. (Indra)

Berita Terkait

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”
Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya
Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi
Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara
Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi
Tetap Jaga Prokes, Ada 1.626 Kasus Omicron di Indonesia
Menteri BUMN Minta Kejaksaan Usut Dugaan Korupsi Sewa Pesawat
Komnas PA Murka Kasus Kekerasan Seksual 13 Anak di Bangun Purba
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Jumat, 29 September 2023 - 00:21 WIB

Aktivis Lingkungan, KEMAH Indonesia Gelar Milad Ke-8 “Potong Tumpeng dan Santunan”

Kamis, 17 Agustus 2023 - 01:22 WIB

Kunjungan Jaksa Agung Ibarat Orang Tua Menemui Anaknya

Kamis, 10 Agustus 2023 - 23:17 WIB

Sikap Pimpinan MPR Rencana Amandemen UUD 1945 Setelah Pemilu di Apresiasi

Kamis, 10 Agustus 2023 - 14:42 WIB

Ribuan Buruh Berbagai Aliansi di Karawang Konvoi Menuju Istana Negara

Selasa, 1 Maret 2022 - 17:08 WIB

Uang Nasabah Ludes, LQ Indonesia Law Firm Ungkap Penipuan Skema Ponzi

Berita Terbaru

Paslon Nomor Urut 03, Tri Adhianto-Haris Bobihoe

Seputar Bekasi

LSI Rilis Survey Dimasa Tenang, AMPUH: Bawaslu Kota Bekasi Jangan Diam

Senin, 25 Nov 2024 - 13:23 WIB

Duet Heri Koswara-Sholihin di Pilkada Kota Bekasi 2024

Seputar Bekasi

Diterpa Isue Miring Tak Pengaruhi Elektabilitas Heri Koswara-Sholihin

Sabtu, 23 Nov 2024 - 21:35 WIB