BERITA BEKASI – Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengadakan pertemuan dengan Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan Camat se-Kota Bekasi di Media Center Stadion Patriot Candrabhaga, Minggu (21/2/2021) kemarin.
Kepada Matafakta.com, Walikota Bekasi, Rahmat Effendi mengatakan, pertemuan membahas mengenai penyelesaian banjir di daerah perbatasan maupun di wilayah yang sedang mengalami setiap tahunnya terkena dinamika fenomena alam.
Dikatakan Rahmat, hasil catatan dan pantauan ada sekitar 39 titik banjir di sekitaran wilayah Kota Bekasi. Dia menegaskan, seharusnya titik banjir bisa diantisipasi dengan beberapa cara dan tidak bertambah justru malah berkurang.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Titik banjir ini bisa kita antisipasi dengan cara merencanakan kembali beberapa pembuatan folder air dan penambahan pompa air. Kita, Pemerintah, dapat menyelesaikan dengan cara merubah dan konsisten, tidak ada yang ditutupi dan tidak mencari penyelesaian yang sporadis tetapi selesaikan secara komprehensif,” kata Rahmat, Senin (22/2/2021).
Menurut Rahmat, ada beberapa indikator yang bisa diperbaiki seperti koordinasi antar instansi diperkuat ditambah dengan pemanfaatan lahan yang ada untuk Tandon air dan restorative justice diambil dalam hubungan (bagaimana antar interaksi itu dikembalikan kepada fungsi semulanya).
“Dalam penyelesaian banjir juga perlu dikomunikasikan dengan Provinsi DKI dan Jawa Barat apa yang kira-kira dapat dikerjakan bersama dalam mengatasi banjir dan sistem kerjanya harus saling koordinasi secara holistic,” jelasnya.
“Kita susurin saluran yang ada dan kembalikan sebagaimana mestinya, terutama jalan yang dari mandala hingga tembus ke naga Jatiasih, buat dulu salurannya baru buat jalannya,” sambung Rahmat.
Untuk pembangunan folder air, lanjut Rahmat, tidak usah berlebihan yang terpenting fungsinya bisa menampung air. Idealnya titik banjir harus berkurang apabila satu jalur bisa dibuat 2 folder bahkan dapat dibuatkan anak folder apabila terdapat lahan yang kurang besar, sehingga air dapat lebih banyak ditampung.
Rahmat juga meminta kepada jajarannya untuk turun langsung ke lapangan untuk tetap menjaga Protokol Kesehatan (Prokes) yang berlaku.
“Meskipun saat ini kita dilanda banjir, Camat dan Lurah harus turun ke wilayah untuk melihat seberapa 4M dilakukan, seperti di hajatan atau lainnya, ijin keramaian di Kelurahan harus dibuatkan, sehingga yang hajatan dapat dikendalikan dan Prokes dapat dijalankan,” ingatnya.
Terakhir, Rahmat menginstruksikan agar segera dibuatkan rancangan folder air dan menindak tegas apabila ada pelanggar yang merusak saluran dengan mendirikan bangunan diatasnya.
“Saya kasih waktu 3 hari langsung ditentukan rancangan folder yang sudah ditentukan penloknya. Untuk para Camat cari saluran dan apabila ada bangunan bongkar saja, sehingga saluran yang ada tetap berjalan sesuai fungsi,” pungkasnya. (Edo)