BERITA BEKASI – Ketua RW025 Perumahan Villa Gading Harapan (VGH), Sukoco, heran dengan kedatangan oknum awak media yang menuding ada pemberian sejumlah uang kepada oknum tertentu untuk mendapatkan program peningkatan jalan atau pengecoran Jalan Lingkungan (Jaling).
Kepada Matafakta.com, Ketua RW025, Sukoco, bingung atas tuduhan yang dialamatkan kewilayahnya tersebut. Pasalnya, program Jaling yang didapatkan wilayahnya merupakan hasil ajuan melalui Musrenbang yang sudah lama dengan pengawalan Tim Pembangunan Kelurahan Kebalen.
“Saya heran, dapat infromasi dari mana bahwa saya ngasi sejumlah uang untuk mendapatkan Jaling kepada oknum tertentu. Ya, kalau mau ditulis berita tuduhan seperti silahkan, karena kita murni mengajukan,” jelas Sukoco, Senin (4/1/2021).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Diakui Sukoco, adapun pungutan kepada warga adalah berupa hasil swadaya untuk melakukan pengurukan dibeberapa lokasi yang memang harus diurug untuk meratakan supaya tidak menjadi tempat genangan air atau banjir ketika hujan turun.
“Ya, kalau kita pengen hasil pengecorannya bagus biar puas ya usaha kita sendiri lah dengan cara swadaya warga. Jalan Utama depan dekat Indomart juga kita sumbang beskos, karena jalan itu buat sama-sama bukan hanya warga tetangga, tapi warga saya RW025 juga lewat wajar aja,” ungkapnya.
Dikatakan Sukoco, Pemerintah hanya memberikan bantuan beton dan jasa kontraktor untuk pekerjaan proyek Jaling diwilayah. Meski ada beskos dari Pemerintah juga ngak cukup untuk meratakan semuanya mengingat keadaannya juga sudah cukup parah.
“Ya…masa persoalan pengurukan seperti itu harus Pemerintah juga. Kita juga berharap dengan diratakan secara maksimal, sehingga tidak mengurangi volume betonnya. Kalau banyak yang dalam sayang volumenya dan kalau tidak seimbang juga kerataannya bisa banjir corannya juga jadi ngak awet,” ujarnya.
Selain itu, lanjut Sukoco, biaya penggepokan (mobil kecil) juga sempat dijadikan persoalan oleh oknum awak media, karena menjadi beban warga. Sebab, kondisi jalan tertentu tidak bisa dilalui atau masuk molen, sehingga harus disambung dengan kendaraan kecil supaya pengecoran dapat terlaksana.
“Ya, sebenarnya penggempokan itu bisa ditanggung Pemerintah dengan mengurangi volume beton, sehingga saya bersama pengurus mengambil keputusan atau kesepakatan kita lebih baik sewa secara swadaya ketimbang harus mengurangi volume beton sayang,” paparnya.
Jadi, tambah Sukoco, apa masalahnya. Dia pun berharap kepada para pihak untuk tidak mencari – cari kesalahan atau menciptakan persoalan yang dapat berefek pada pembangunan diwilayah kedepan. Bagi yang belum mendapatkan bantuan peningkatan Jaling dari Pemerintah tinggal bersabar dan berusaha, bukan menciptakan polemik.
“Tidak lupa saya juga ucapkan terima kasih kepada Bapak Bupati Bekasi, Eka Supria Atmaja dan Dinas terkait juga Tim Pembangunan Kelurahan Bapak Firman Arif Sembada. Sekali lagi, kami dari RW025 VGH murni mendapatkan Jaling dari ajuan kami, tidak ada sogokan jaman sudah berubah sekarang, sensitive sekarang kalo sudah menyangkut duit,” pungkasnya. (Indra)