BERITA BEKASI – Sekolah Dasar Negeri (SDN) Karangraharja 02, Desa Karangraharja, Kecamatan Cikarang Utara, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, melakukan simulasi pembelajaran tatap muka (PTM). Hal ini, sebagai persiapan untuk pelaksanaan PTM yang sesungguhnya setelah hampir 10 bulan siswa hanya belajar dari rumah berkaitan dengan kondisi pandemi Covid-19.
Kegiatan tersebut, diikuti Kepala Sekolah SDN Karangraharja 02, Hj. Haesu Nurohaeti para guru dan anak didik serta wali murid SDN Karangraharja 02.
“Insyaallah, pembelajaran tatap muka akan dimulai pada 04 Januari 2021, semoga tidak ada perubahan dari dinas pendidikan. Simulasi ini, agar anak didik atau pun guru mengetahui pembelajaran tatap muka dimasa pademi Covid-19,” kata Kepsek SDN Karangraharja 02, Hj. Haesu Nurohaeti kepada Beritaekspres.com, Senin (21/12/2020).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Dijelaskan, Hj. Haesu, belajar tatap muka dimasa pandemi nanti para guru dan murid di cek suhu tubuhnya. Apabila suhu tubuh diatas 37 derajat celcius, guru atau murid sudah kami disiapkan ruangan khusus untuk menunggu tim kesehatan datang kesekolah.
“Pihak sekolah sudah siapkan satu guru dan ruangan kelas apabila ada murid suhu tubuhnya diatas 37 derajat celcius. Nanti guru yang sudah kami tunjuk dia yang mengurus semuanya, baik nanti dari dinas kesehatan atau puskesmas terdekat yang datang kesekolah dan apa tindak lanjutnya nanti guru tersebut yang mengurusnya,” ungkapnya.
Selain itu, lanjut Hj. Haesu, belajar tatap muka nanti, SDN Karangraharja 02 sudah persiapkan semua baik lingkungan sekolah, cara belajar sampai pembagian waktu murid belajar. Semua ini, agar guru dan murid terhindar atau menjaga Covid-19 masuk kelingkungan sekolah.
“Sudah disiapkan cuci tangan, wastafel, WC dan juga jalur masuk dan keluar untuk anak anak sudah dipersiapkan jalurnya. Nanti setelah pengecekan suhu tubuh anak murid tidak boleh masuk ke ruangan kelas, guru sendiri yang membuka ruangan kelas dan mempersilahkan anak murid masuk satu persatu,” jelasnya.
“Masuk sekolah dan keluar murud setelah belajar anak murid harus tetap cuci tangan yang sudah disiapkan dan jalur keluarnya pun berbeda dengan jalur masuk sekolah,” sambungnya.
Untuk pertama, tambah Hj. Haesu, belajar tatap muka dimasa pandemi ini, maksimal murid 50 persen, murid SDN Karangraharja 02 rata rata satu kelas 30 siswa nanti tinggal kita bagi menjadi dua kelas. Cara belajarnya, nanti akan kita sesuaikan saja dengan menggunakan waktu atau belajar satu minggu satu minggu.
“Misalkan, kalau mangunkaan waktu kita belajarnya dua jam dua jam bergantian, atau misalkan mengunakan waktu satu minggu. Minggu ini kelas 1 dan kelas 2 minggu besok beda lagi. Walaupun, murid tidak bisa tatap muka di sekolah, guru akan pandu belajar secara daring atau online,” ulasnya.
Murid, tambah Hj. Haesu, dalam belajar tatap muka nanti harus mendapatkan ijin dari orang tua dan usahakan buat surat kesehatan terdekat bahwa benar benar murid tersebut siap dan sehat untuk memulai belajar dimasa pandemi Covid-19 ini.
“Mudah mudahan semuanya, seperti orang tua murid, dinas terkait, bisa berpartisipasi untuk membnatu belajar tatap muka ini dapat dilaksankaan. Kesimpulannya, jadi tetap sekolah ini ijin dulu ke dinas terkait dalam hal ini dinas pendidikan untuk memberikan ijin pembelajaran tatap muka tersebut,” pungkasnya. (Usan)