BERITA JAKARTA – Dunia maya dipenuhi cerita dan citra Anies Baswedan bak pahlawan yang kesohor dan penuh sanjungan. Meski tak ada prestasinya yang spektakuler dan monumental yang dikerjakan Gubernur Ibukota itu, namun sanjungan dan kritik sama besarnya dialamatkan ke Anies yang saat ini menyandang jabatan Gubernur DKI Jakarta sampai 2022.
“Untuk mempertahankan rating atau sosok Anies dilini media sosial, meski pro kontra ‘narsisme kepo’ akan disuguhkan dengan terencana senatural mungkin oleh tim media kreatif yang bekerja dibalik layar untuk mencitrakan sosok Anies Baswedan yang cerdas dan lain-lain,” sindir pengamat politik Direktur Eksekutif Lembaga Kajian Studi Masyarakat dan Negara (Laksamana), Samuel F. Silaen kepada Matafakta.com, Minggu (20/12/2020).
Dikatakan Silaen, tim media sosial Anies sedang melakukan real time riset pasar bursa Capres-Cawapres untuk Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024. Rakyat akan terus- menerus disuguhkan narsisme politik Gubernur Jakarta agar mendapat simpati dan dukungan publik luas melalui narsisme yang kepo itu. Ini bagian dari kampanye untuk branding image.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Narsisme sosok Anies akan nangkring terus-menerus dilini media maya agar secara perlahan dapat melekat dipikiran masyarakat, dengan harapan agar dapat memudahkan pekerjaan timses menjual dagangan politik yang bernama Anies yang dicitrakan berhasil meski hanya didunia maya,” jelas Silaen.
Sedini mungkin, sambung Silaen, ‘bohir’ bekerja membangun image building Anies melalui tim kreatif yang bekerja menganalisa pasar untuk bursa pencapresan 2024. Mungkin yang lain ada juga sedang melakukan proses seperti yang dilakukan tim Anies, hanya tak seintensif timnya Anies.
“Mengelola tim media kreatif itu memang tidak murah tapi bagi ‘bohir’ yang sudah paham dengan biaya yang akan dikeluarkan tersebut, branding media itu bagian dari cara memenangkan pertarungan didunia maya secara masif dan terencana. Tak ada kemenangan yang tiba-tiba apalagi dengan cara amburadul,” tegas Silaen not easy to get winner.
Dilanjutkan Silaen, meraih keberhasilan calon yang bertarung di Pilpres itu soal persiapan yang matang dan juga sosok yang laku dijual dibursa pencapresan. Kontestasi Pilpres adalah pertarungan sengit antara sosok Capres-Cawapres, kekuatan modal dan daya tahan. Siapa yang menang diketiganya InsyaAllah kerja keras takkan mengkhianati hasil.
“Anies Baswedan ‘miskin’ prestasi nyata dalam mengelola DKI Jakarta tapi dicitrakan sosok pahlawan yang hebat oleh pemain yang berada dibalik layar. Oknum itu sedang bergerilya siang malam untuk meracik jualannya, tentu saja orang yang paham medan perang dan punya pengalaman yang mumpuni. Sosok yang bekerja dibalik layar tersebut adalah oknum yang menguasai lapangan dan tak segan-segan turun jemput bola untuk mengorkestra tim,” ungkap pemilik twitter tagar #SipahitLidah itu.
Pertarungan akan semakin terbuka jelang 2024, sebagian yang sudah terlanjur muncul kepermukaan tak ada gigi mundur maka jalan terus, sekarang tinggal yang main dua kaki atau bahkan lebih, masih sulit diprediksi karena masih samar-samar dan sayup-sayup. Pilpres 2024 tak akan jauh-jauh dari permainan pilpres- pilpres sebelumnya.
Kenekatan, tambah Silaen, semakin tak terelakkan lagi, para pemain harus makin waspada jagain calon masing- masing, karena semua cara akan dipakai untuk memuluskan dan atau menjegal yang dianggap lawan. Capres Cawapres yang akan digadang-gadang akan dimajukan atau didukung harus dijaga dengan baik agar jangan sampai apes karena pesanan kekuatan politik tertentu.
“Konstelasi politik 2024 kelihatan cukup panas, jika tak diantisipasi oleh aparat penegak hukum dan keamanan dari sekarang maka bisa membara. Salah satu gambaran nyata adalah dari unjuk rasa yang marak terjadi dibeberapa daerah secara bersamaan dengan pola yang sama pula, ini bagian dari test ombak politik,” pungkasnya. (Indra)