BERITA SEMARANG – Dalam rangka Hari Bhayangkara ke-74 pada 1 Juli mendatang, Polda Jateng bersama Polres jajaran melaksanakan Baksos ‘Mengabdi Untuk Negeri’ bagi warga Papua di Jateng yang terdampak Covid-19 di seluruh jajaran Jawa Tengah.
Pemberian baksos berupa tali asih dan sembako sebanyak 408 yang menyasar 143 mahasiswa, 245 pelajar, 2 ASN, 9 buruh, 1 pendeta, 1 pengangguran dan 7 santri yang tersebar di 33 Kota di Jawa Tengah.
Mereka diantaranya, Papua Kost Mbah Mangun Sukoharjo, SMA Katholik Pendowo Magelang, Universitas Ngudi Waluyo Ungaran dan Kampus STT Kanaan Nusantara Kabupaten Semarang, Papua Komplek Pujasera Karanganyar, halaman Polres Klaten.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Rumah Kost Anak Papua di Kudus, Papua Reinz Cafe Demak, rumah kos Kabupaten Lanny Jaya Kota Semarang, SMA Katholik Wijaya Kusuma Blora, Panti Asuhan Anugerah Boyolali, Pati, Kebumen, Sragen, Batang, Jepara, Pemalang, Wonosobo, Purworejo, Banjarnegara, Kabupaten Tegal, Brebes, Rembang dan lainnya.
“Pembagian paket sembako kepada warga Papua yang berada di Jawa tengah sebagai bentuk kepedulian Polda Jawa Tengah kepada warga Papua yang terdampak langsung Covid-19. Total ada 408,” ungkap Kabidhumas Polda Jateng, Kombes Pol. Iskandar Fitriana Sutisna, Selasa (9/6/2020).
“Ini Sebagai bentuk Kepedulian kami Polda Jawa tengah terhadap warga Papua yang berada di Jawa Tengah baik itu pelajar, mahasiswa, buruh, ASN, pekerja dan beberapa santri dari Papua yang tidak bisa kembali ke daerah asal dalam pandemic Covid-19 ini. Semoga bantuan kami bisa meringankan beban mereka,” imbuhnya.
“Saya dan teman-teman merasa senang tinggal di Jawa tengah. Masyarakat di sini ramah-ramah. Kami juga sering berkumpul membaur bersama warga asli. Kami ucapkan terima kasih kepada Polda Jateng atas kepeduliannya kepada kami,” kata Anderson, warga papua yang menerima bantuan.
Sementara, Viska Friska, pelajar putri dari Papua yang belajar di SMU Marsudirini menyatakan nyaman berada di Jateng. “Teman-teman dan guru-guru sangat baik dan perhatian. Papa Mama, kami di sini aman baik-baik saja,” tuturnya.
Selain pendidikan formal, banyak juga pelajar asal Papua yang masuk di beberapa pondok pesantren seperti di Demak dan Rembang. (Nining)