BERITA BEKASI – Kepala Sekolah (Kepsek) SDN Sumber Jaya 04, Tambun Selatan mengaku, belum mendapatkan konfirmasi, terkait pekerjaan proyek pemagaran disekolahnya tersebut.
“Ngak tahu detail pekerjaannya seperti apa? meski sudah dikerjakan, tapi belum ada konfirmasi,” kata Kepsek SDN Sumber Jaya 04, Nurdin, Senin (2/12/2024).
Hal senada juga dikatakan Ketua Komite Sekolah SDN Sumber Jaya 04, Boy mengatakan, pihaknya tidak mengetahui terkait adanya proyek pemagaran tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
“Ngak ada informasi baik dari pemborong maupun pihak sekolah, termasuk gambarnya seperti apa juga kita ngak tahu,” ujarnya singkat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Forum Komunikasi Masyarakat Peduli Bekasi (FKMPB), Eko Setiawan mengatakan, luar biasa pihak sekolah tidak mengetahui proyek pagar tersebut.
“Luar biasa pihak sekolah selaku tuan rumah aja ngak dapat konfirmasi terkait pekerjaan proyek pemagaran tersebut. Kaya proyek siluman aja apa takut diawasi,” sindir Eko.
Dikatakan Eko, PT. Jiwa Muda Kontruksindo (JMK) selaku pihak pemborong mengerjakan proyek pagar senilai Rp194 juta lebih itu hanya sepanjang 60 x 2,25 meter.
“Lumayan besar nilai anggaran proyek pagar SDN Sumber Jaya 04 dari Dinas Cipta Karya Rp194.131.000 dengan panjang pekerjaan 60 x 2,25 meter,” jelasnya.
Selain itu, lanjut Eko kwalitas pekerjaan proyek diragukan mulai dari pembuatan pondasi juga merk semen yang digunakan tidak standar.
“Ngak ada pengawalan maupun pengawasan baik dari pihak Konsultan maupun Dinas. Pekerjanya juga cuma 3 orang,” imbuhnya.
Masih kata Eko, Dinas Cipta Karya Kabupaten Bekasi jangan hanya menciptakan proyek, tapi juga harus harus diimbangi dengan pengawasan ketat dilapangan.
“Itu material seperti besi dihampar aja begitu di depan kelas tanpa pengamanan. Inikan sekolah dasar anak-anak tahu sendiri nyandung bahaya,” ujarnya.
Seharusnya, kata Eko, pihak kontraktor PT. Jiwa Muda Kontruksindo profesional tahu cara menempatkan materialnya secara aman yang bisa membahayakan anak-anak.
“Ya kaya besi itukan minimal ujungnya ditutup terpal atau karung kan tajam, khwatir anak-anak bercanda lari-lari nyandung ujung besi itu celaka,” pungkas Eko. (Hasrul)