BERITA BEKASI – Massa yang tergabung dalam koalisi Ormas dan LSM Kabupaten Bekasi, mendukung LSM GBR dalam melakukan aksinya kembali di PT. Multistrada Arah Sarana di Desa Karangsari, Kecamatan Cikarang Timur Kabupaten Bekasi, Jawa Barat, Senin (9/9/2024).
Ketua DPC LSM Garda Bangsa Reformasi (GBR) Kabupaten Bekasi, Iday Sumirat mengatakan, sudah dua kali LSM GBR melakukan aksi di PT. Multistrada Arah Sarana (Michelin), karena pihak perusahaan sudah ingkar janji.
”Mediasi gagal. Kita sudah tidak dihargai lagi dan nanti kita akan melanjutkan aksi ini dengan menurunkan massa yang lebih banyak lagi,” tegas Iday.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO RESUME CONTENT
Untuk rencana, lanjut Iday, aksi akbar sendiri akan ditentukan waktunya dari 12 Ormas dan LSM yang akan ikut tergabung dalam aksi tersebut.
“Intinya tanpa alasan yang jelas dari pihak perusahaan tidak mau menemui pihak perwakilan aksi kita ini,” ujar Ketua Umum LSM Garda Bekasi, Samsudin ditempat yang sama.
Adapun, kata Samsudin, terkait dengan tuntutannya adalah koalisi organisasi yang tergabung meminta PT. Multistrada Arah Sarana untuk mau bekerjasama terhadap pengusaha lokal yang berdomisili di Bekasi.
”Karena kalau mau diadu tentang legalitas tentang regulasi yang ada, pengusaha-pengusaha yang berdomisili di Kabupaten Bekasi yakin mumpuni dan bagus,” jelasnya.
Oleh karenanya, sambung Samsudin, menekan pengusaha lokal di Bekasi harus bisa bekerjasama di dalam pengelolaan limbah B3 dan Non B3 dengan PT. Multistrada Arah Sarana agar tidak terjadi konflik sosial.
“Menjaga kearifan lokal jelas sesuai dengan UU Nomor: 23 Tahun 2009, tentang dampak lingkungan harus memprioritaskan masyarakat Kabupaten Bekasi bisa bekerjasama di daerahnya sendiri,” ujarnya.
“Karena, bicara hak dan kewajiban. Misalnya ada hak mereka memilih siapa, tapi ada kewajiban juga kami sebagai masyarakat Bekasi untuk terus berupaya, berusaha dan berdoa untuk berjuang bahwa pengusaha lokal di Bekasi harus mampu dan bisa bekerjasama dengan PT. Multistrada Arah Sarana,” sambugnya.
Adapun, tambah Samsudin, menurut informasi baru-baru ini ada pengelola limbah yang sudah bekerjasama dengan PT. Multistrada Arah Sarana yang dari luar Bekasi.
“Kami mempunyai dugaan adanya konspirasi antara pihak manajemen PT. Multistrada Arah Sarana dengan pengusaha limbah lain,” pungkasnya. (Hasrul)