Pengamat Politik Samuel F Silaen: Menanti PDI Perjuangan Jadi Oposisi?

- Jurnalis

Jumat, 24 Mei 2024 - 13:40 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ket. Foto: Samuel F Silaen & Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri

Ket. Foto: Samuel F Silaen & Ketum PDIP, Megawati Soekarnoputri

BERITA JAKARTA – Hari ini Partai pemenang Pemilu Legislatif DPR RI akan melaksanakan agenda pertemuan nasional yakni Rapat Kerja Nasional (Rakernas) yang akan berlangsung di Jakarta mulai Jumat 24-26 Mei 2024.

Pertemuan ini menjadi sangat menarik untuk ditunggu publik kira-kira keputusan apa yang akan diambil terkait dengan kekalahan Pemilu Presiden 2024. Meski begitu, PDI-P masih bisa berbangga hati, karena masih bisa menang di Pemilu Legislatif DPR.

“Partai politik ini bener-bener mengalami turbulensi akibat cawe-cawe penguasa, meski tidak dapat dibuktikan secara faktual, namun dampaknya begitu mengguncang kebatinan internal Partai,” kata Silaen kepada Matafakta.com, Jumat (24/5/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Namun demikian dengan raihan kursi DPR yang masih bisa dipertahankan itu menandakan bahwa Partai kokoh berdiri berkah ideologi yang disemai disanubari pemilih. Ada yang bertanya keputusan besar apa yang hendak diambil lewat pertemuan Rakernas ke 5 ini.

Baca Juga :  Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

“Sesuatu yang sangat ditunggu publik ialah apakah PDI-P jadi oposisi? Atau malah tergiur dengan rayuan dan sedikit intimidasi penguasa lewat narasi yang disemburkan ke publik secara masif, bahkan sedikit mengancam Partai politik pemenang Pemilu Legislatif 2024 ini,” bebernya.

Masih kata Silaen, membaca teori monumental bangunan Trias Politica tentang pemisahan kekuasaan menurut John Locke, meskipun di Indonesia disebut sebagai pembagian kekuasaan, tapi bila merujuk teks aslinya maka yang bener itu adalah Pemisahan Kekuasaan.

“Ini diyakini sebagai kesalahan yang berakibat fatal, dalam konteks menyeluruh diberbagai cabang kekuasaan yang ada di Bangsa Indonesia ini. Jadi apapun dilakukan pembagian, termasuk adanya bagi- bagi komisi alias ‘presentasi’,” kritiknya.

John Locke, seorang filsuf dari Inggris mengatakan, pemisahan cabang kekuasaan adalah sebuah prinsip dimana kekuasaan negara sebaiknya tidak diserahkan kepada orang atau satu badan saja. Tujuannya untuk mencegah kekuasaan negara yang bersifat absolut.

Baca Juga :  2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang

“Lalu kemudian dikembangkan Montesquieu dalam bukunya yang berjudul L’Esprit des Lois. Inilah rujukan yang harus dilakukan agar negara dapat menghadirkan kesejahteraan bagi rakyatnya,” ucap Silaen.

Bagaimanapun juga demokrasi itu butuh kekuatan politik penyeimbang terhadap Pemerintah yang sedang berkuasa. Kekuasaan yang tidak dikontrol maka akan cenderung koruptif dalam menjalankan kekuasaannya.

“Bila kekuasaan politik tidak ada penyeimbang maka buat apa menganut konsep sistem demokrasi, rugi dong, kalau begitu, gantian saja,” sindir mantan fungsionaris DPP KNPI ini.

Alam demokrasi, tambah Silaen, akan mati jika partai politik yang kalah masuk ke pemerintahan, apalagi sampai paslon-nya juga ikut gabung, maka akan terjadi ‘patgulipat’ dalam menjalankan roda pemerintahannya.

“Akhirnya yang jadi korban atau dikorbankan adalah nasib rakyat banyak. Meskipun seribu alasan untuk membenarkan narasi atau diksi politik bahwa tidak perlu oposisi itu maka akhirnya akan ke laut dan tenggelam,” pungkasnya. (Sofyan)

Berita Terkait

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029
MAKI Layangkan Surat ke Presiden Prabowo Soal Pansel KPK Bentukan Jokowi
Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri
Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto
MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR
Jaksa Agung Dilaporkan ke KPK Soal Penggunaan Ijazah S3
Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap
2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang
Berita ini 194 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:18 WIB

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:27 WIB

MAKI Layangkan Surat ke Presiden Prabowo Soal Pansel KPK Bentukan Jokowi

Senin, 21 Oktober 2024 - 14:34 WIB

Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Minggu, 20 Oktober 2024 - 11:50 WIB

Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto

Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:06 WIB

MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Berita Terbaru

Foto: Advokat Alvin Lim

Berita Utama

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Selasa, 22 Okt 2024 - 19:18 WIB

Foto: Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad

Seputar Bekasi

Polemik Parkir, Pj Walikota Bekasi: PTMP Harus Pintar Mendudukan Diri

Selasa, 22 Okt 2024 - 19:01 WIB

Foto: Dr. Dani Ramdan

Seputar Bekasi

Mahasiswi Pelita Bangsa Apresiasi Paparan Dialog Publik Dani Ramdan

Selasa, 22 Okt 2024 - 16:34 WIB

Foto: Kantor Desa Sumberjaya & Program Pemanfaatan Lahan Kosong

Seputar Bekasi

Sedot Ratusan Juta, JNW Soroti Program Ketapang Desa Sumberjaya

Selasa, 22 Okt 2024 - 12:48 WIB