Dua Pegiat Sepakbola Diduga Tersangkut Kasus Korupsi

- Jurnalis

Selasa, 7 Mei 2024 - 12:18 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ahmad Riyadh (Kiri) dan Achsanul Qosasih (Kanan)

Foto: Ahmad Riyadh (Kiri) dan Achsanul Qosasih (Kanan)

BERITA JAKARTA – Pengurus sepak bola Indonesia tengah ternoda lantaran Ketua Asosiasi Provinsi (Asprov) PSSI Jawa Timur, Ahmad Riyadh UB Phd, diduga turut terlibat skandal kasus gratifikasi yang melibatkan Hakim Agung non-aktif Gazalba Saleh sebesar Rp650 juta.

Hal tersebut terungkap dalam surat dakwaan Gazalba Saleh yang dibacakan Tim Jaksa Penuntut Umum (JPU) Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) di Pengadilan Tindak Pidana Korupsi (Tipikor) pada Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Pusat.

“Terdakwa menerima sejumlah uang dari Jawahirul Fuad selaku pihak yang memiliki kepentingan terhadap jabatan terdakwa selaku Hakim Agung RI yang seluruhnya berjumlah Rp650 juta terkait perkara Kasasi Nomor: 3679 K/PID.SUS-LH/2022,” kata Jaksa KPK, Nur Haris Arhadi, Senin (6/5/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jaksa selanjutnya membeberkan keterlibatan orang tua Gus Muhdlor. Dimana, pada 2017, Jawahirul selaku pemilik usaha UD Logam Jaya (LJ) mengalami permasalahan hukum terkait pengelolaan limbah B3 tanpa izin.

Atas permasalahan hukum itu, Jawahirul ditetapkan sebagai tersangka yang kemudian menjalani persidangan di Pengadilan Negeri (PN) Jombang.

Baca Juga :  Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi

Berdasarkan putusan Nomor: 548/Pid.B/LH/2020/PN Jbg tanggal 7 April 2021, Jawahirul dinyatakan bersalah dengan dijatuhi hukuman penjara selama 1 tahun.

Ditingkat banding, putusan tersebut dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi (PT) Surabaya Jawa Timur, dengan putusan Nomor: 485/PID.SUS-LH/2021/PT SBY tanggal 10 Juni 2021.

Atas putusan tersebut, pada awal Juli 2021, Jawahirul menghubungi Mohammad Hani selaku Kepala Desa Kedunglosari untuk mencarikan jalur pengurusan perkara di tingkat Kasasi di MA. Hani pun setuju untuk membantu.

“Selanjutnya pada 14 Juli 2021, bertempat di Pondok Pesantren Bumi Sholawat, Jalan Kyai Dasuki nomor 1 Lebo, Kecamatan Sidoarjo, Kabupaten Sidoarjo, Jawahirul Fuad dan Mohammad Hani bertemu dengan Agoes Ali Masyhuri,” ungkap Jaksa KPK.

Dalam pertemuan itu, Jawahirul menyampaikan sedang mengalami permasalahan hukum. Agoes Ali Masyhuri lantas menghubungi Ahmad Riyad untuk menyampaikan permasalahan Jawahirul. Kemudian Ahmad Riyad meminta Jawahirul dan Mohammad Hani untuk datang ke kantornya.

Baca Juga :  MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Masih pada hari yang sama, bertempat di kantor Ahmad Riyad UB Ph.D & Partners di Jalan Juwono Nomor: 23, Darmo, Kecamatan Wonokromo, Kota Surabaya, Jawahirul dan Mohammad Hani bertemu dengan Ahmad Riyad dengan menyampaikan permasalahan hukum yang sedang dialaminya.

Sementara itu, Ahmad Riyadh saat dikonfirmasi Matafakta.com, enggan menanggapinya dan lebih memilih fokus pada persidangannya. Sebab Ketua Asprov PSSI Jatim itu bakalan menjadi saksi dalam perkara Gazabal Saleh.

“Enggak ada komentar. Nanti lihat proses sidang,” ucap Ahmad Riyadh melalui sambungan telepon selullarnya, Selasa (7/5/2024).

Sebelum Ahmad Riyad, pemilik klub sepakbola Madura United Achsanul Qosasih menjadi pesakitan di Pengadilan Tipikor Jakarta, karena tersangkut kasus proyek BTS.

Pihak Penyidik Pidana Khusus (Pidsus) Kejagung menyangka Achsanul menerima duit Rp40 miliar dari para pengusaha yang terlibat dalam proyek BTS di Kominfo. Uang diduga diberikan untuk mengkondisikan hasil audit yang dilakukan BPK terhadap pelaksanaan proyek tersebut. (Sofyan)

Berita Terkait

Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri
Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto
MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR
Jaksa Agung Dilaporkan ke KPK Soal Penggunaan Ijazah S3
Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap
2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang
Menteri ATR BPN Perlu Ungkap Kasus Makam Kedondong Kota Bekasi
Mangkrak, Radio Streaming “Sound Of Justice” Kejagung RI Memprihatinkan
Berita ini 209 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 21 Oktober 2024 - 14:34 WIB

Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Minggu, 20 Oktober 2024 - 11:50 WIB

Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto

Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:06 WIB

MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Sabtu, 19 Oktober 2024 - 13:25 WIB

Jaksa Agung Dilaporkan ke KPK Soal Penggunaan Ijazah S3

Kamis, 17 Oktober 2024 - 15:43 WIB

Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap

Berita Terbaru

Foto: Kantor Desa Sumberjaya & Program Pemanfaatan Lahan Kosong

Seputar Bekasi

JNW: Pj Bupati Bekasi Tutup Mata Soal Polemik Desa Sumberjaya?

Senin, 21 Okt 2024 - 19:37 WIB

LQ Indonesia Law Firm

Berita Utama

Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Senin, 21 Okt 2024 - 14:34 WIB

Konflik Lahan Parkir Ruko SNK dengan PTMP

Seputar Bekasi

Pj Walikota Bekasi Diminta Objektif Soal Polemik Parkir Ruko SNK

Senin, 21 Okt 2024 - 14:06 WIB