Indra Prihatin Peristiwa Hukum Wartawan Dipenjarakan di PN Unaaha Sultra

- Jurnalis

Sabtu, 6 April 2024 - 15:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Foto: Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma

Foto: Ketua Jaringan Nusantara Watch (JNW), Indra Sukma

BERITA BEKASI – Viralnya sebuah video berdurasi 2,54 detik terkait putusan 6 bulan penjara oleh Pengadilan Negeri (PN) Unaaha, Kabupaten Konawe, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra), memancing reaksi berbagai pihak, terutama dari dunia pers, Sabtu (6/4/2024).

Salah satunya, CEO Matafakta Media Pratama (MMP), Indra Sukma yang prihatin adanya peristiwa hukum yang menimpa rekan media di Unaaha, Kabupaten Konawe yang dijerat Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (UU ITE) atau pencemaran nama baik.

“Link yang dibagikan melalui akun fecabook-nya itu sudah berbentuk sebuah produk berita media yang sudah dipublikasikan. Diera digital atau medsos biasa masyarakat saling berbagi informasi,” terang Indra, Jumat (5/4/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO RESUME CONTENT

Jika ada, kata Indra, pihak yang keberatan dengan pemberitaan yang tersebar yang sudah berbentuk dalam sebuah produk berita itu, silahkan layangkan somasi ke redaksi media yang menerbitkan atau ke Dewan Pers untuk dimintakan Hak Jawab.

“Kalau main langsung pidana baik terhadap wartawan maupun masyarakat memang Jaksa maupun Hakim sudah tahu bahwa link berita yang disebarkan itu merupakan berita produk hoks atau tidak benar?. Apakah sudah melalui pembuktian bahwa itu hoaks atau bukan?,” jelasnya.

Baca Juga :  Sedot Ratusan Juta, JNW Soroti Program Ketapang Desa Sumberjaya

Sementara, lanjut Indra, terkait legalitas media Undang-Undang (UU) Pers Nomor: 40 Tahun 1999 media haruslah berbadan hukum kalau sekarang berbentuk Persroan Terbatas (PT). Artinya media yang mengangkat pemberitaan itu sudah memiliki badan hukum.

“Kalau soal terdaftar atau terverifikasi Dewan Pers itu adalah salah satu upaya Dewan Pers untuk menertibkan media, termasuk Uji Kompetensi Wartawan atau UKW yang sifatnya terus berproses untuk berupaya memenuhi itu. Jadi kalau belum terpenuhi, bukan berarti illegal,” jelasnya.

Lebih jauh Indra mengatakan, banyak rekan-rekan journalist dilapangan yang sudah belasan tahun bahkan puluhan tahun menggeluti profesi yang sudah menjadi jiwanya. Tak sedikit dari para rekan yang sudah kawakan mendirikan media terlebih lagi diera digital saat ini.

“Ya, karena memang sudah jiwanya. Artinya profesi ini sudah menjadi darah daging istilahnya. Namun membuka sebuah media memiliki tantangan tersendiri. Ditengah persaingan saat ini, tidak mudah mencari pemasukan untuk media sebagai pendompang operasionalnya,” ungkap Indra.

Baca Juga :  Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Makanya, lanjut Indra, banyak rekan-rekan media yang jatoh bangun tapi terus berusaha untuk tetap menyumbang dan berkontribusi dalam menjaga pembangunan agar jauh dari perbuatan tercela seperti Korupsi, Kolusi dan Nepotisme atau KKN.

“Ya, hidupnya sudah dihabiskan diprofesi ini. Istilahnya, sudah mendarah daging. Meski begitu, kita tetap harus mendukung upaya Dewan Pers. Tapi, kalau Dewan Pers tidak mengakui media-media yang belum terdaftar ini yang jadi masalah. Sebab, semua berproses sehingga terjadi di PN Unaaha itu,” ulasnya.

Bahkan, tambah Indra, diera digital saat ini, berseliweran berbagai informasi yang diberikan masyarakat melalui media social (medsos) lebih dulu ketimbang pemberitaan para awak media dengan berbagai macam kemasan atau sajian seperti, Infoteiment, Podcast dan lain-lain, termasuk para artis dan presenter.

“Sementara sebagian pihak sibuk mau mengembiri untuk membatasi media dan mempenjarakan journalist atau wartawan. Itulah perkembangan jaman namun prosedur dan penegakkan hukum juga tetap jangan dikesampingkan setelah semua melewati pembuktian,” pungkasnya. (Hasrul)

Berita Terkait

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029
MAKI Layangkan Surat ke Presiden Prabowo Soal Pansel KPK Bentukan Jokowi
Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri
Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto
MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR
Jaksa Agung Dilaporkan ke KPK Soal Penggunaan Ijazah S3
Kabinet Prabowo Dibawah Bayang-Bayang Jokowi Digelayuti Awan Gelap
2 Tahun Sudah, LP Koperasi Lima Garuda di PMJ Belum Ada Titik Terang
Berita ini 93 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 22 Oktober 2024 - 19:18 WIB

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Selasa, 22 Oktober 2024 - 10:27 WIB

MAKI Layangkan Surat ke Presiden Prabowo Soal Pansel KPK Bentukan Jokowi

Senin, 21 Oktober 2024 - 14:34 WIB

Laporan Masyarakat Mandek, LQ Pertanyakan Anggaran Polri

Minggu, 20 Oktober 2024 - 11:50 WIB

Ketua JNW Apresiasi Pidato Pertama Presiden RI ke-8 Prabowo Subianto

Minggu, 20 Oktober 2024 - 09:06 WIB

MAKI: Hasil Pansel KPK Bentukan Jokowi Cukup di Arsip DPR

Berita Terbaru

Foto: Advokat Alvin Lim

Berita Utama

Selamat Atas Dilantiknya Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029

Selasa, 22 Okt 2024 - 19:18 WIB

Foto: Pj Walikota Bekasi Raden Gani Muhamad

Seputar Bekasi

Polemik Parkir, Pj Walikota Bekasi: PTMP Harus Pintar Mendudukan Diri

Selasa, 22 Okt 2024 - 19:01 WIB

Foto: Dr. Dani Ramdan

Seputar Bekasi

Mahasiswi Pelita Bangsa Apresiasi Paparan Dialog Publik Dani Ramdan

Selasa, 22 Okt 2024 - 16:34 WIB

Foto: Kantor Desa Sumberjaya & Program Pemanfaatan Lahan Kosong

Seputar Bekasi

Sedot Ratusan Juta, JNW Soroti Program Ketapang Desa Sumberjaya

Selasa, 22 Okt 2024 - 12:48 WIB